Pengabdian

17 Mahasiswa USM Ikuti Program Kampus Mengajar

SEMARANG – Universitas Semarang (USM) menggelar pengarahan dan sharing session kepada peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Kampus Mengajar Angkatan 5, Rabu (01/02/2023) di Ruang Telekonferensi lantai 8, Gedung Menara USM.

Sebanyak 17 mahasiswa USM lolos untuk mengikuti Program  Kampus Mengajar Angkatan 5, sebelum diterjunkan ke sekolah tempat mengajar para mahasiswa mendapatkan pengarahan dari Rektor USM, Pembina Yayasan Alumni Undip serta dari para senior yang telah mengikuti program Kampus Mengajar dari Angkatan 1-4.

Para mahasiswa akan ditugaskan mulai 20 Februari sampai dengan 9 Juni 2023, mereka akan berkolaborasi dengan para guru untuk menjalankan program ini. Satu tim terdiri dari mahasiswa berbagai kampus dan akan dibimbing dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Hadir dalam acara tersebut, Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Rektor USM Dr Supari MT, Koordinator Kampus Mengajar USM Saiful Hadi MKom serta para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Dalam kesempatan tersebut Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro mengungkapkan dirinya merasa semangat ketika melihat adik-adik mahasiswa mengikuti program kampus mengajar, menurutnya progam kampus mengajar menjadi bagian kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

“Saya selaku pembina merasa semangat ketika melihat adik-adik mahasiswa mengikuti kampus mengajar, karena dibandingkan dizaman saya dan pak rektor saat menjadi mahasiswa belum ada progam seperti ini, hal tersebut adalah salah satu kemajuan kita dalam dunia pendidikan,” ucap Ir Soeharsojo IPU.

Kemudian dijelaskan oleh Ir Soeharsojo, bahwa belajar itu bisa dicapai dengan segala cara dan mahasiswa mengajar itu adalah salah satu cara yang diciptakan pemerintah, pesan saya kepada peserta kampus mengajar ini adalah, tetap njogo projo artinya menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, dan Universitas Semarang.

Sementara Rektor USM Dr Supari MT mengatakan makna dari kampus mengajar ini adalah untuk membangun jiwa sosial mahasiswa untuk ikut membantu mencerdaskan anak bangsa, dengan aksi yang nyata. Ia juga menginformasikan bahwa USM akan membuat progam kampus mengajar secara mandiri.

“Makna dari kampus mengajar ini adalah untuk membangun jiwa sosial mahasiswa untuk ikut membantu mencerdaskan anak bangsa, dengan aksi yang nyata yakni ikut membantu mengajar di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Jawa Tengah Khususnya di Semarang,”

“Dari 14 ribu lebih mahasiswa USM yang aktif  ada 17 Mahasiswa USM yang lolos mengikuti Progam MBKM Kampus Mengajar Angkatan 5 dari Kemendikbud Rsitek jadi sangat kecil, karena ini diperebutkan banyak orang. Maka kedepan USM akan membuat progam kampus mengajar secara mandiri, jadi 14 ribu lebih mahasiswa USM memiliki peluang yang lebih besar untuk ikut andil membantu mencerdaskan anak bangsa dan akan diakui SKS nya yang penting disiapkan regulasinya,”ungkap Dr Supari.

Selanjutnya, dalam sambutannya Koordinator Kampus Mengajar Angkatan 5 USM mengatakan bahwa selama kuliah mahasiswa dapat mengikuti kampus mengajar selama 3 kali. Kemudian Ia juga mengungkapkan bahwa progam kampus mengajar ini adalah sinergi untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk bangsa

“Jadi sekian ratus ribu mahasiswa yang ada di Indonesia kalian menjadi bagian yang turut andil mensukseskan kampus mengajar Angkatan 5 ini,” ucapnya.

“Kemudian kami sampaikan terimakasih kepada para DPL, yang telah membimbing mahasiswa diluar USM. Begitu juga mahasiswa kita dibimbing oleh dosen diluar USM, jadi kita saling bersinergi bersama memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,” tandasnya.

To Top