Kampus

50 Pelajar dan Mahasiswa Ikuti Pelatihan Jurnalistik di USM

SEMARANG – Sebanyak 50 pelajar dan mahasiswa mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar oleh Universitas Semarang (USM) di Ruang Seminar Modern Gedung Menara USM “Prof Dr Muladi SH” pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Kegiatan yang dibuka oleh Direktur USM TV Saiful Hadi MKom diikuti peserta dari berbagai delegasi SMA/SMK/MA antara lain SMAN 11, SMKN 1, SMKN 4, SMKN 6, SMK Terang Bangsa, MAN 1 Kota Semarang, KSR USM, LPM Optimuz dan KSR Markas PMI Kota Semarang.

Menurut Saiful yang sekaligus sebagai Pemred Warta USM bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta tentang dasar-dasar menjadi seorang jurnalis.
“Kegiatan ini digelar agar para siswa dan mahasiswa mengteahui dasar-dasar juranliastik sesuai dengan kaidah jurnalistik serta berpegang teguh pada kode etik ” ungkap Saiful.

Pada pelatihan ini panitia menghadirkan Kepala Biro Semarang Suara Merdeka Rony Yuwono dan wartawan Tempo yang juga alumnus USM Jamal Abdul Nashir.
Dalam paparannya Rony mengatakan bahwa Jurnalistik adalah sebuah proses kegiatan, yakni mulai dari penyiapan materi, menulis berita, penyuntingan, hingga penyampaian berita kepada khalayak melalui media massa cetak atau online.

Selain menyampaikan materi tentang bagaiman menulis berita yang baik, Rony juga mengulas tentang kode etik dan teknik peliputan pada Straight News.

“Teknik menulis berita yang baik yaitu ditulis runtut, menggunakan piramida terbalik, hal-hal penting ditulis pada paragraf pertama, dilengkapi pernyataan pihak terkait (narasumber) yang lengkap, cover both side artinya informasi harus berimbang terutama jika berisi berita pertentangan dua pihak, ada kedekatan dengan pembaca (proximity), serta tak memasukkan opini wartawan,” ungkap Rony.

“Selain itu berita sebagai salah satu wadah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas tentunya harus ditulis sesuai fakta dan aktual. Seorang jurnalis wajib mematuhi kode etik sebagai rambu-rambu etika yang harus diperhatikan ketika menulis berita. Masih banyak jurnalis yang tidak profesional dan menyalahgunakan profesinya untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” tambahnya.

“Dalam kode etik jurnalistik pada Pasal 1 disebutkan bahwa wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Hal ini perlu digaris bawahi dan diterapkan untuk menjadi jurnalis yang profesional. Jurnalis juga harus memiliki penguasaan dalam penulisan beberapa jenis berita,” pungkasnya.

Sementara Jamal Abdul Nashir mengulas tentang bagaimana news feature agar menarik untuk dibaca.
Menurutnya bahwa news feature adalah tulisan yang berkisah.

Topiknya apa saja, bisa tentang orang, kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan yang penting.
“News feature lebih dari sekadar 5W+1H, news feature memusatkan perhatian pada cerita di balik berita dan latar belakang sehingga pembaca merasa seolah berada di lokasi kejadian. Lalu apa saja yang bisa ditulis antara lain human Interest, Tren, Inspirasi, Inovasi, dan lainnya,” ungkap Jamal Abdul Nashir.

To Top