Kampus

Mahasiswa USM Berikan Edukasi  Cegah Penipuan di WhatsApp

SEMARANG- kejahatan melalui aplikasi WhatsApp sedang marak terjadi baik terang-terangan hingga penggunaan mode klik dan mode aplikasi  lainnya.  Namun  pengguna aplikasi WhatsApp tidak bisa menghindari hal tersebut.  Pasalnya, aplikasi ini banyak digunakan baik di perangkat iOS maupun Android, khususnya oleh masyarakat Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Program studi Teknik informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) menggelar kegiatan edukasi tentang bagaimana Cara Menghindari penipuan di WhatsApp Pada PKK kelurahan Gayamsari pada Rabu, 5 Juni 2024 di gedung PKK Kelurahan Gayamsari, Semarang.

Tim Terdiri Dari Ketua Maulana Surya Aji Pratama Dan Anggota Moh. Harysakti Rahanyamtel, Deannys Anugerah F., Asyira Andhini Luna, Achmad Ido S., Vina Restanti. Kegiatan edukasi diikuti sebanyak 25 orang dari ibu-ibu PKK kelurahan gayamsari, dan juga dihadiri oleh Ibu Lurah, Lina Budiarti, SH.

Menurut Maulana bahwa tujuan diadakan edukasi ini agar dapat meningkatkan kesadaran dan membekali peserta memahami cara aman menggunakan Media Sosial terutama Whatsapp dengan bijak.

“Pentingnya data pribadi di era digital ini, juga beberapa contoh pesan Whatsapp yang mengatasnamakan orang lain atau lembaga tertentu seperti penipuan Gift away baim wong, penipuan surat tilang apk, penipuan undangan digital apk. Maka Waspada dan jangan membuka file APK tersebut serta mengabaikannya” ungkap maulana.

 

Pada sesi pertama, Maulana menyampaikan materi melangkah aman di Jejak digital untuk menghindari penipuan di Whatsapp dengan menggunakan proyektor dan pengeras suara. Sementara pada sesi kedua dilakukan tanya jawab. Pertanyaan yang muncul dari ibu Sriwanti selaku peserta adalah “Bagaimana jika sudah terlanjur klik file apk penipuan?”

Menurut Deannys, langkah yang bisa dilakukan apabila terlanjur klik dan install file APK penipuan adalah pertama putuskan koneksi internet pada smartphone, Uninstall file APK penipuan yang sudah terlanjur di install kemudian hubungi bank untuk pemblokiran rekening/ebanking, dan pencegahan lainnya dengan mengganti  pin, password mobile banking  termasuk email pribadi.

“Terkadang kita tidak mengetahui betapa berbahayanya aplikasi dari sang pelaku. Sebab itu, menghapusnya atau bahkan memformat ulang HP ke setelan pabrik menjadi satu-satunya solusi” papar Susanto, selaku dosen pembimbing kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.

To Top