Trend Ekonomi Digital Dibahas Mahasiswa USM, Simak Gagasannya
SEMARANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univesitas Semarang (USM) menyelenggarakan Diskusi Publik Bersama Fakultas Ekonomi (FE) dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional secara offline di Gazebo Taman USM, baru-baru ini.
Kegiatan ini adalah kerja sama Forum Intelektual Muda (FIM) dan komunitas literasi yang ada di USM. Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah ”Trend Ekonomi Digital”.
”Kegiatan diskusi publik bersama fakultas ekonomi ini adalah salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan BEM USM, yang bekerja sama dengan FIM dan Komomunitas literasi di USM untuk memperingati Hari Buku Nasional,” Direktur FIM dan Literasi BEM USM, Daffa Rachman.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Duta Fakultas Ekonomi 2022, Arief Pangestu, sedangkan Pemantik pada kegiatan ini adalah Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) FE USM, Fitri Novitasari.
”Ekonomi digital sudah menjadi hal yang umum, dimana pengendali utama adalah generasi muda, karena perkembangan teknologi yang sangat pesat,” kata Fitri.
Dia menambahkan, ada beberapa tren ekonomi digital saat ini seperti e-commerce yaitu shopee, lazada, atau tokopedia yang menerapkan sistem pembayaran paylater.
”Sistem pembayaran paylater yang ada di e-commerce ini memiliki dampak positif yaitu kemudahan pembayaran, namun juga ada sisi negatifnya yaitu seseorang jadi tidak bisa menyisihkan pendapatannya untuk menabung,’ tutur mahasiswa FE USM.
Dia menambahkan, selain penjualan online yang sistem pembayaran dengan paylater, trading saham juga merupakan salah satu trend ekonomi digital.
Saat ini banyak sekali platform jual beli saham, yang memudahkan kaum milenial dengan mudah memiliki saham di suatu perusahaan. Namun yang tidak sepenuhnya belajar tentang analisis trading saham mengakibatkan kerugian.
”Saya berharap dengan adanya perkembangan tren ekonomi digital ini, masyarakat jangan sepenuhnya menerima perkembangan tanpa mempelajari dan memahami platform atau e-commerce yang dipilih, masyarakat harus mampu memilah-milah mana yang berguna untuk diterapkan dan mana yang tidak,” tandas Ketua Dema FE, USM
”Kegiatan ini diharapkan dapat terus ada di setiap tahunnya, sehingga budaya literasi di lingkungan USM dapat lestari,” ucap Daffa
VV/Muha