Kemahasiswaan
BEM USM Gelar Talk Show Menyongsong Bonus Demografi 2030
SEMARANG- Dalam menyongsong Bonus Demografi 2030 pemuda, khususnya mahasiswa memegang tiga peranan penting dalam mempersiapkan tahun 2030 mendatang, yaitu sebagai kekuatan moral, control sosial dan agen perubahan. Hal itu yang disampaikan oleh Prayitna Suyatma SH (Badan Kesbangpol) dalam Talk Show “Menuju Bonus Demografi 2030 Kita Bisa Apa?” di Aula Gedung V Lantai 6 Universitas Semarang (USM).
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa ini diikuti 300 mahasiswa Universitas di Jawa Tengah.
Adapun kegiatan dibuka oleh Rektor USM, Andy Kridasusila SE MM ini juga menghadirkan para pemuda yang telah banyak memberikan kontribusi seperti Sahal Mahfud (Presiden Mahasiswa USM), Saiful Muhjab (Presiden Mahasiswa Unnes), Resky Gustiandi Candra I, (Wakil Presiden Mahasiswa UMS Surakarta), dan Dian Fitriyani, (Wakil Presiden Mahasiswa Undip).
Dalam kesempatan tersebut masing-masing memandang bahwa hal mendasar yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa dalam menyambut Bonus Demografi di tahun 2030 adalah kesadaran dalam diri masing-masing untuk mulai berfikir kreatif dalam memberikan peran dalam masyarakat.
Wapresma UMS mengatakan “Yang perlu dipersiapkan pemuda saat ini adalah kesadaran masing-masing untuk mencerahkan lingkungan sekitar. kita sebagai mahasiswa mengoptimalkan fungsi mahasiswa kita untuk mengawal pemerintahan, kemudian menyipakan generasi-generasi yang akan datang” ujarnya.
“Kita sebagai mahasiswa harus bersiap diri, jangan sampai hanya belajar di kelas namun optimalkan pemikiran-pemikiran kreatif, kita belajar dari nadiem makarim yang sukses melalui star-up nya, sekarang banyak orang yang ketergantungan dengan gadget namun jangan sampai kita yang diperdaya, justru kita yang harus memperdayakan” imbuhnya.
Sementara Wapresma Undip memberi pandangan bahwa persiapan mahasiswa sebenarnya kembali pada peningkatan kualitas diri masing-masing, (individual skill). “Hal ini bisa kita lakukan dengan cara meng up-grade terus kemampuan bahasa asing agar mampu bersaing secara global” tuturnya.
Begitupun Presma Unnes mengangap dalam menyongsong bonus demografi korelasinya jelas bagaimanapun kitalah yang akan menjadi pelaku. “Jadi yang harus dipersiapkan adalah mental-mental untuk menyongsong masa depan itu. Dalam artian kalian harus menjadi pelaku sejarah bukan penonton apalagi penikmat” tegasnya
Presma USM, Sahal berharap kepada para mahasiswa USM khususnya mulai terbangun kesadaran. “Minimal ada kesadaran dari teman-teman mahasiswa bahwa kedepan kita akan memiliki tantangan yang begitu besar baik dalam perekonomian, sosial pendidikan dan sebagainya. Maka ketika kesadaran sudah tertanam maka tentunya sangat diharapkan dari temen-temen mahasiswa menyiapkan diri bagaimana caranya nanti bisa berperan bersama ketika jatuh pada tahun 2030” pungkasnya.