Dari Diskusi Publik USM, Konsumen Diminta Cerdas Memilih Jamu
SEMARANG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univesitas Semarang (USM) menyelenggarakan Diskusi Publik Bersama Fakultas Teknologi Pertanian, baru-baru ini.
Kegiatan ini adalah kerja sama Forum Intelektual Muda (FIM) dan komunitas literasi yang ada di USM. Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah ”Cerdas Memilih dan Menggunakan Obat Tradisional yang Aman”.
Kegiatan ini dilakukan secara offline di Gazebo Taman USM.
”Kegiatan diskusi publik ini diselenggarakan BEM USM, yang bekerja sama dengan FIM dan Komunitas literasi di USM,” Kata Direktur FIM dan Literasi BEM USM, Daffa Rachman.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Awang Prasetyo yang merupakan Kadep Kastrad BEM FTP, sedangkan pemantik pada kegiatan ini adalah Duta Jamu Aman yaitu Anita Rahayu.
”Konsumen harus cerdas dalam memilih dan menggunakan obat tradisional, salah satunya dalam memilih jamu,”ungkap Anita.
Dia mengatakan, jamu kemasan dikatakan aman jika telah terdaftar di BPOM dan dikonsumsi secukupnya sesuai aturan. Hal ini dilakukan untuk menghindari BKO (Bahan Kimia Obat) yang berbahaya bagi kesehatan dan kerap dicampurkan ke obat tradisional oleh produsen yang tidak bertanggungjawab.
”Namun berbeda dengan jamu gendong yang tidak diwajibkan memiliki izin BPOM karena jamu ini tidak menggunakan bahan pengawet,” ujar Anita.
Dia berharap, konsumen jamu dapat selekstif dalam mengonsumsi obat tradisional agar tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.
”Kegiatan ini diharapkan dapat terus ada di setiap tahunnya, sehingga budaya literasi di lingkungan USM dapat lestari,” ucap Daffa