Fakultas

Dosen FT USM Beri Pelatihan Software FAARFIELD Bagi 25 Mahasiswa

SEMARANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Semarang (USM) yang di koordinir oleh Agus Muldyanto ST MT dengan 3 anggota yaitu Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Dr Purwanto, dan Dr Adolf Situmorang, menggelar pelatihan Software FAARFIELD kepada 25 Mahasiswa jurusan sipil dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang pada Jumat 27 Mei 2022.

25 mahasiswa tersebut diantaranya dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Univesitas Darul Islamic (UNDARIS), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) & Universitas Semarang (USM).

Agus Muldyanto ST MT mengatakan pelatihan ini antara lain memberikan pemahaman, pengoperasian dan membaca hasil output dari Software ini.

“Adapun latar belakang pelatihan ini antara lain memberikan pemahaman, pengoperasian dan membaca hasil output dari Software ini, kepada peserta pelatihan tentang pentingnya Sofware ini yang pada hakekatnya bertujuan untuk mempermudah, mempercepat dan meringankan dalam tugas bidang teknik transportasi udara khususnya dalam merancang perkerasan sisi udara (air side), didalam lapangan kerja yang nyata,” ucap Agus.

Sementara itu, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT menjelaskan pada KP93 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-24, salah satunya adalah mengamanatkan penggunaan perangkat lunak yakni FAARFIELD dan COMFAA.

“Sesuai pada KP93 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-24, salah satunya adalah mengamanatkan penggunaan perangkat lunak yakni FAARFIELD dan COMFAA, dalam perencanaan, pemeliharaan, evaluasi dan pelaporan kondisi perkerasan khususnya sisi udara yakng terdiri dari Runway, Taxiway dan Apron.

Metode FAA dengan menggunakan FAARFIELD, hubungan tabel dengan grafik-grafik tersebut di komputerisasi data jenis perkerasan termasuk didalamnya kebutuhan tebal minimal kebutuhan struktur perkerasan yang mana hal ini tentunya akan lebih mempercepat dalam merencanakan suatu struktur perkerasan,” jelas Prof Mudjiastuti.

“Penggunaan Software COMFAA bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan batasan berupa ketetapan akan kemampuan perkerasan dalam mendukung beban yang beroperasi di atasnya dengan mengkomputerisasi karakteristik, kapasitas dan jumlah traffic yang dilayani untuk kemudian dibandingkan dengan ketebalan suatu struktur perkerasan dan daya dukung tanah dasar (CBR),” tandas Prof Mudjiastuti.

To Top