Dosen FTP USM Berikan Pelatihan Pengemasann Buah dan Sayuran pada Kelompok Wanita Tani di Patean Kendal
SEMARANG– Sebanyak tiga dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (USM) yang terdiri Ir. Elly Yuniarti Sani, M.Si, Ika Fitriana, S.TP, M.Sc dan Dr. Ir. Rohadi, M.P memberikan pelatihan kepada kelompok wanita tani CERIA di Kecamatan Patean Kabupaten Kendal pada Jum’at (28/5).
Kelompok tani yang beranggotakan ibu-ibu yang sehari-hari menangani komoditas sayuran dan buah-buahan dalam bentuk segar atau olahan ini diberikan pelatihan tentang pengemasan hasil olahan yang menggunakan buah dan sayuran adalah mie kering, stik dan kudapan sesuai dengan karakteristik sifat fisiknya.
Menurut Elly sayuran, buah-buahan, hasil ternak dan ikan termasuk komoditi pertanian dalam arti luas yang mudah rusak dan membusuk yang yang diakibatkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan yeast.
“Kerusakan akibat kekeringan, perubahan kimiawi dan biokimiawi yang berlanjut terjadi perubahan sifat fisik yang mengakibatkan kemunduran mutu, sehingga diperlukan perlakuan awal sayuran dan buah-buahan sebelum pengolahan seperti pengaturan kelembaban udara selama transportasi dan distribusi sayuran dan buah-buahan” ungkapnya.
“Pemakaian mesin-mesin selama pengolahan dan peralatan mekanis lainnya, perlakuan dan penanganan lepas panen sayuran dan buah-buahan selama pemanenan, penyimpanan suhu rendah, penyimpanan dengan udara terkendali, curing dan iradiasi serta mengurangi pemakaian bahan kimia” tambah Elly.
Kelompok wanita tani CERIA mempunyai unggulan produk mie pelagi yang mempunyai warna merah (buah naga, cabai, tomat), hijau (caisin, daun kelor, bayam hijau) kuning (wortel).
Berkaitan dengan hal tersebut ka Fitriana memberikan materi tentang kemasan untuk produk mie kering maupun olahan yang disajikan dalam bentuk matang, siap saji dan siap santap yang goreng atau berkuah.
“Bentuk kemasan meliputi silinder, kotak, kubus maupun persegi panjang dan pipih, berbahan plastik, kemasan laminasi (alumuniun foil, kertas serta plastik) baik sebagai kemasan primer, sekunder dan tertier serta kemasan yang berupa tas yang selaras dengan merek yang digunakan” ungkap Ika.
Detail produk dari mangkok plus tutup, mangkok dengan tutup yang direkatkan yang terbuat dari kertas, plastik, kertas dilapisi plastik. Yang memiliki kelebihan untuk mengemas makan berkuah, makanan panas, makanan yang digoreng serta yang dapat dipanaskan dengan mikrowave.
Ada beberapa jenis ketinggiannya tergantung kapasitas yang produk makanan tersebut. Pengemasan makan merupakan salah satu faktor yang penting dalam memasarkan suatu produk makanan yang berkaitan dengan nilai jaul suatu produk juga dapat ditentukan dari kemasannya.
Pelanggan juga mempertimbangkan kemasan atau pakaging selain pertimbangan rasa dan harga produk makanan tersebut.
Sementara Dr Rohadi memberikan materi dasar dasar yang digunakan untuk memilih kemasan yang tepat sesuai dengan komoditas dan produk makanan yang akan dikemas.
Menurutnya jenis-jenis pengemas seperti pengemas plastik lembaran (plastik poliprepilen/pp dan plastik polietilen/pe, pengemas plastik dan plastik laminasi aluminium stand pouch.
“Pelaku usaha bidang pangan harus memahami prinsip-prinsip agar tercapai tujuan pengemasan yaitu pertama penguasaan karakteristik bahan yang hendak dikemas, kedua penguasaan karakteristik bahan pengemas, ketiga penguasaan prosedur atau tatacara pengemasan, keempat penguasaan tata kelola pasca barang terkemas” ungkap Rohadi.
“Pelaku usaha harus cerdas dalam mengenali produk dan memilih bahan pengemas yang tepat. Sukses pengemasan adalah bilamana konsumen terakhir menerima barang terkenas masih dalam kondisi layak mutu, pengemas plastik polipropilen laminasi vakum dipakai untuk mengemas makanan semi basah berminyak, makanan mengandung protein tinggi karena sangat rentan kerusakan karena mikrobia dan oksidasi” tambahnya.
Masih menurut Rohadi bahwa pengemas yang kuat serta permeabiltas rendah sesuai menggunakan plastik polipropilen dengan ketebalan 60-80 mikrometer serta mengkombinasi metode pemvakuman dan penyimpanan pada suhu rendah cukup efektif untuk memperpanjang umur simpan produk semi basah dan berminyak.
Yang tidak kalah penting proses penyegelan kemasan yang baik dan tepat akan menjaga umur simpan produk menjadi lenih lama.