Fakultas Teknik Gelar USM Engineering Fair 2019
SEMARANG- Fakultas Teknik (FT) Universitas Semarang (USM) menggelar “USM Engineering Fair 2019” yang dilaksanakan selama empat hari dengan Tema Implementasi Industri 4.0 pada Mitigasi Bencana di Indonesia yang diadakan di Auditorium Ir Widjatmoko (29/4)
Ketua Panitia Muhammad Yazid Tawakal melaporkan bahwa acara Talk Show dihadiri 225 peserta yang berasal dari USM dan hari berikutnya diadakan lomba SMA/SMK se-Jawa Tengah line follower, lomba karya tulis ilmiah teknologi tepat guna, lomba fotografi, dan pelatihan autocad yang diikuti 40 sekolah.
“Indonesia termasuk negara rawan bencana, Indonesia juga sebagai supermarket bencana, sehingga kegiatan ini untuk mengedukasikan masyarakat terutama mahasiswa agar dapat mengatasi bencana, bukan menghilangkannya tetapi untuk memitigasi adanya bencana. Dan harapannya agar masyarakat tahu ketika ada bencana dan pasca bencana agar dapat mengedukasi kepada masy di daerahnya masing.” tambah Yazid
Acara yang dibuka Wakil Rektor I USM Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM psikolog berlangsung dengan lancar dan Hardani sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena berhubungan langsung dengan industry 4.0 yang melibatkan bidang bencana alam.
Pembicara kali ini adalah H Ganjar Pranowo SH MIP (Gubernur Jawa Tengah Paham dengan kebencanaan dan Teknologi di Jawa Tengah) yang kali ini diwakilkan oleh Sarwa Pramana SH MSi (Asisten Pemarintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah), Prof Ir H Sarwidi MSCE PH d IP-U (Pengarah BNPB RI Inovator BARRATAGA (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa) Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII)), Prof Ir Djoko Legono PH d (Pakar Kebencanaan Nasional dari UGM Profesor Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM), dan Dr Supari ST MT (Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik USM Pembicara Seminar Internasional di Jepang dan Korea Selatan tahun 2009 dan 2010. Selain itu acara tersebut dimoderatori oleh Singgih Hartanto ST MT (Sekretaris Jurusan PWK Fakultas Teknik USM U rban and Regional Infrastructure
H Ganjar Pranowo SH MIP (Gubernur Jawa Tengah Paham dengan kebencanaan dan Teknologi di Jawa Tengah) yang kali ini diwakilkan oleh Sarwa Pramana SH MSi (Asisten Pemarintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah) mengatakan bahwa ada empat Kabupaten yang terancaman tsunami yaitu Cilacap, Kebumen, Pueworejo, dan Wonogiri. Kemudian kita tidak dapat lari bahwa sebelum terjadi hal tersebut maka akan terjadi gempa bumi dimana gempa yang berkekuatan lebih dari 6,7 Scala Richter akan merusak seluruh fasilitas masyarakat.
“Tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia juga sering terjadi bencana alam lain seperti gunung-gunung yang masih aktifnya di Indonesia salah satunya adalah merapi yang masih pada level ke dua. Pada dasarnya implementasi pada revolusi industry 4.0 yaitu dari kita semua dimana kita harus membela negara salah satunya dengan penanggulangan bencana” imbuhnya.
Prof Ir H Sarwidi MSCE PH d IP-U (Pengarah BNPB RI Inovator BARRATAGA (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa) Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII)) mengatakan bahwa Mengenai teknologi sekarang ini sudah semakin canggihnya yang awalnya 4 G sekarang menjadi 5 G dimana 5G merupakan 100 kali lipat dari 4G dan 4 G merupakan 500 kali lipat dari 3 G, oleh itu dimana teknologi dapat menjadikan kearifan lokal ketika ada bencana yaitu dapat dipergunakan untuk pengecekan.
Sementara Prof Ir Djoko Legono PH d (Pakar Kebencanaan Nasional dari UGM Profesor Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM) mengaku mitigasi merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana dimana dimulai dari sebelum terjadi bencana, saat atau ketika terjadi bencana dan setelah terjadi bencana.