Pengabdian

FTIK USM Gelar Workshop Penulisan Proposal Hibah dan Disertasi

SEMARANG- Program Studi S-1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) menggelar “Workshop Penulisan Proposal Hibah dan Disertasi” di laboratorium komputer FTIK USM pada Selasa, 20 Desember 2022.
Kegiatan yang dibuka oleh Dekan FTIK USM Prind Triajeng Pungkasanti Mkom ini diikuti oleh 25 dosen dan menghadirkan Kaprodi Doktor Ilmu Komputer FTI UKSW Salatiga Dr Irwan Sembiring Mkom.

Prind Triajeng Pungkasanti berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi para dosen terutama yang sedang studi S3 untuk memberikan masukan terhadap disertasi yang akan dilakukan.

Sementara Dr Irwan dalam paparannya menyampaikan berbagai tips agar proposal disertasi maupun hibah agar bisa disetujui dan lolos.
“Jika mau mengerjakan disertasi atau proposal hibah maka ada hal yang harus diperhatikan yaitu critical thinking, temukan topik, temukan novelty atau kebaruan. Seorang dosen jika mau menulis disertasi harus berfikir kritis kuncinya adalah berbasis data, skeptiic/jangan mudah percaya, curiosty ( kritis terhadap realitas berdsarkan fakta bukan opini/keinghinan tau kita tinggi, dan harus kristis,” tambahnya.

“Selain itu disertasi harus ada unsur humility atau berpikir kritis dengan memandang persoalan dari prespektif yang luas untuk tujuan intelligent decisions, rendah hati dantidak boleh sombong, menghargai pendpt orang lain, kritis artinya berpikir dengan mengedepankan logika serta rasional secara objketif,” lanjut Dr irwan.
Dosen UKSW ini melajutkan bahwa dari critical thinking itu nantinya outpunya adalah proposal disertasi. Ada teori Piramida kebijaksanaan DIKW (data, information, knowladge, wisdom). Dalam hal ini kita harus kumpulkan data lalu digabung-gabungkan, jadilah proposal yang bombastis.

Ia menambhakan bahwa seorang doktor minimal membaca 75-100 jurnal 3 tahun terakhir, komitmen membaca harus sangat tinggi, jika mau baca jurnal maka cukup baca abstrak, literatur, kesimpulan dan daftar pustaka, sementara metode bisa belakangan. Kenapa seperti ini karena sebenarnya di kseimpulan sudah jelas, sementara pada saran itu merupakan kode keras untuk kita lanjutkan penelitian. Jangan baca semua cukup baca 30 menit dan cari tren isunya yag banyak di bicarakan apa.

To Top