Kampus

Imanuel dan Anggasta Mulki Juara Lomba Lari USM 10K

SEMARANG – Pelari asal Depok, Imanuel dan Anggasta Mulki dari Klub Dragon Salatiga menjuarai lomba lari USM 10K Kategori Umum dan Pelajar yang mengambil start dari kampus Universitas Semarang (USM) di Jalan Soekarno-Hatta dan finish di Kota Lama, Semarang, Minggu (30/10).

Pada kategori umum, Imanuel melahap rute 10 kilometer dengan torehan waktu 34 menit 30 detik. Urutan kedua ditempati Nugroho (Magelang) dengan waktu 34.50 menit, disusul urutan ketiga Dwi Leo (Tangerang) yang mencatatkan waktu 35.10 menit.

Di kategori pelajar, Anggasta tampil prima sebagai tercepat menyentuh garis finish dengan waktu tempuh 38.05 menit. Posisi kedua dan ketiga ditempati Zidane Aswangga (PASI Sleman/39.51) dan Lintang Ali Jabar (Salatiga/41.45).

Dalam USM 10K, sekitar 2.000 peserta dilepas oleh Menpora RI Prof Dr Zainudin Amali SE MSi dengan pengibasan bendera start. Ikut mendampingi Menpora, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip (YAU), Prof Sudharto P Hadi PhD, anggota pembina YAU Ir Soeharsojo IPU, Drs Kodradi, dan Rektor USM Dr Supari ST MT bersama wakil rektor.

Selain itu, Plh Kadisporapar Jateng Purwanto, Kadispora Kota Semarang Fravarta Sadman, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, serta Ketua Panitia USM 10K Dr Drs Kukuh Sudarmanto SSos SH MH MM.

Menurut Rektor USM, Dr Supari ST MT, lomba lari 10K yang berhadiah total Rp 35 juta dan digagas USM ini sebagai upaya mendukung sport tourism di Kota Semarang. Apalagi, rute yang dilalui para peserta melewati ikon-ikon wisata seperti Lawang Sewu dan Museum Mandala Bhakti.

”Kami mengajak, masyarakat dan kawula muda untuk selalu sehat dan bugar dengan olahraga lari sembari menikmati destinasi wisata di Kota Semarang. Prinsipnya, ‘Lari dari Kenyataan No, Lari dengan USM Yes’. Selain itu, ini juga untuk persatuan,” tandas rektor.

Gabungkan Elemen

Selain itu, berbarengan dengan Lomba Lari 10K, pihaknya juga mendukung ekonomi kreatif dengan pameran produk UMKM di Museum Mandala Bhakti.

Kegiatan pameran produk fashion, kriya dan kuliner tersebut dihadiri Hendrar Prihadi, kepala LKPP yang juga mantan wali kota Semarang. Kehadirannya terkait upaya mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri.

”Intinya USM menggabungkan antara elemen olahraga, wisata, ekonomi kreatif, pendidikan, dan persatuan,” katanya.

Menurut Supari, harapan ke depan, Lomba Lari 10K menjadi kalender tetap USM. Bahkan, ada yang mengusulkan sebagai ”Mucuki Borobudur Marathon” atau ajang latihan bagi pelari sebelum benar-benar tampil berlari pada event lari prestisius tersebut.

”Jadi latihannya di sini, gongnya ikut 10K di Borobudur Marathon,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Supari siap mewujudkan harapan Menpora agar USM terus mendorong prestasi olahraga atletnya melalui berbagai event.

Dikatakannya, para pembina memang menaruh perhatian besar kepada mahasiswa yang menjadi atlet. Misalnya ketika tim putra USM menembus final melawan Perbanas Liga Mahasiswa Bola Basket Nasional (Lima Basketball 2022), pihaknya mengapresiasi perjuangan pemainnya.

”Ini baru pertama kali, dan kami sangat mengapresiasi. Tahun ini anggaran untuk mereka hanya level provinsi, tapi ternyata mampu mencapai nasional. Ini kan berarti ke depan harus diperhatikan anggarannya. Yang membuat kami salut, adik-adik ini bisa menapak ke puncak di tengah persaingan skill dan adu mental. Mereka bisa!,” pungkasnya.

To Top