Kampus

FOKMI USM Adakan Kajian Islam Mahasiswa : Pentingnya Bertawassul

Kajian Islam Mahasiswa : Pentingnya Bertawassul

SEMARANG – Habib Abu Bakar Bin Farid Al-Mutohhar menekankan betapa pentingnya bertawassul khususnya kepada Nabi Muhammad. Dalam acara kajian Islam mahasiswa (KALAM) dengan tema mengenal kehidupan Rasulullah yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Komunikasi Mahasiswa Islam Universitas Semarang (FOKMI-USM) di masjid baitur rasyid USM, pada Kamis (9/2).

“Bukankah kegiatan ini termasuk bentuk tawassul kepada Nabi Muhammad, karena di akhirat kelak hanya nabi Muhammad yang bisa meminta kepada Allah syafaat untuk umatnya,” ungkap Habib Abu Bakar.

Habib Abu Bakar menjelaskan mengapa para nabi selain nabi Muhammad tidak bisa memberikan syafaat, karena mereka melihat murka Allah yang begitu besar kepada orang -orang yang selama di dunia selalu berbuat maksiat, sehingga para nabi tidak kuasa untuk meminta syafaat kepada Allah untuk umatnya.

“mereka yang selama di dunia selalu mengatakan bahwa haram bertawassul, kelak di akhirat nanti akan menyesal, karena hanya nabi muhammad lah yang mampu memberi syafaatuludzmah kepada umatnya. bertawassul adalah salah cara kita mendekatkan diri kepada Allah dengan melalui perantara kekasihnya,” terang Habib Abu Bakar.

“Kelas kita ini kelas rendah. harus ada perantara agar doa-doa kita sampai kepada Allah. Bahkan di akhirat nanti kita masih bertawassul kepada nabi muhammad untuk mendapat syafaatuludzmah-Nya. ‌betapa pentingnya bertawassul didunia dan akhirat,” lanjut Habib Abu Bakar.

Dalam tausiyah Habib Abu Bakar menyampaikan, terdapat tiga jenis dzikir. Yang pertama, dzikir dengan hati, tidak hanya diucapkan melalui lisan tapi hatinya juga mengingat Allah. Yang kedua, dzikir dengan lisan. Yang ketiga, dzikir dengan anggota badan, yaitu dengan menjelaskan apa yang diperintahkan Alloh.

Habib Abu Bakar juga menambahkan tiga tingkatan ikhlas, yaitu Akhwas al khawas, Khawas, serta Awam.

“Dalam berbicara Nabi selalu berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Kita sebagai manusia harus bisa menjaga lisan kita,” imbuh Habib Umar.

Dalam akhir tausiyah, Habib Abu Bakar mengatakan jadikanlah cinta kamu pada manusia karena Allah SWT.

“Di dalam ilmu mantek khub berartikan cinta. Di awali dengan kha, karena diambil dari kharoh yaitu panas. Ba berartikan dingin, Kha makhroj batin, dan Ba makhroj dhohir. Karena hakikatnya cinta itu berkumpulnya batin dan dhohir hingga terjadinya al khub,” pungkasnya.

To Top