Fakultas

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sulap Gedung Jadi Media Iklan

SEMARANG- Sebagai bentuk aplikasi dari teori di bangku perkuliahan, mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Semarang (USM) menggelar Expo Iklan dengan menyulap Gedung M Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan berbagai iklan pada Senin (17/6).

Sejumlah 14 kelompok mahasiswa semester 6 memamerkan hasil inovasi-inovasi karya produk iklan kepada para pengunjung dengan menghias masing-masing stand.

Oki wicaksono salah satu peserta Expo memerkan produknya dengan mengajak para pengunjung untuk menyusun sebuah puzzle yang bertuliskan “up terus power lo” sebagai bentuk memberikan semangat jiwa pemuda seorang mahasiswa dalam berkarya.

“Power up produk kita adalah peduli lingkungan, contoh disini adalah penggunaan kemasan ciki bekas, yang kita gunakan sebagai display indikator. Kita disini menginovasikan sebuah produk minuman berenergi dengan rasa semangka. Namun, uniknya produk ini memiliki double packaging yaitu ketika kita membalik kemasan disitu terdapat fakta menarik tentang sampah, karena pada akhir-akhir ini marak sekali kampanye tentang bahaya sampah plastic terhadap lingkungan.

“Nah disini kita menampilkan tentang fakta-fakta bahwa ketika sampah plastik itu sampai laut dampaknya seperti apa, kan membahayakan hewan-hewan laut” tuturnya memaparkan inovasinya. Kita ingin kemasan ini tidak jadi sampah tapi mereka bisa menggunakan lagi seperti untuk kotak pensil, ataupun lainnya” imbuhnya” imbuhnya.

Dosen pengampu mata kuliah manajemen produksi iklan, Errika Dwi Setya Watie S Sos MIKom mengaku kegiatan ini dilakukan Supaya pembelajaran secara teori yang telah didapatkan mahasiswa bisa benar-benar mereka aplikasikan meskipun bukan produk real.

“Mereka sudah bisa mengkreasikan manajemen iklannya bukan hanya dari segi teorinya karena teori sudah kita dapat, mereka juga mengimplementasikan secara nyata menjadi suatu karya kampanye iklan. Karya mereka tentunya akan dinilai dari beberapa aspek seperti kesesuaian antara planning mereka dengan realisasinya, bagaimana respon dari audiens selama sekian jam mereka melakukan expo tersebut, lalu diunggah di sosial media dan reaksi netizen seperti apa” ujarnya

Errika berharap kegiatan ini mampu memicu keinginan mahasiswa untuk bergerak dalam dunia industri kreatif. Karena industri kreatif itu adalah satu bidang kerja atau lapangan pekerjaan yang tidak pernah mati, modalnya hanya bagaimana kita berimajinasi artinya sebenarnya itu adalah modal yang dimiliki mahasiswa yang begitu fresh dan mereka sangat bisa menggerakkannya.

“Dan saya harap mahasiswa yang berperan disini menyadari potensi mereka dan tidak lagi minder bahwa saya bukan orang kreatif, tidak ada orang tidak kreatif, semua orang kreatif hanya saja tidak disadarkan akan potensinya itu” tangkasnya.

To Top