Pengabdian

Masih Pandemi, USM Gelar LKKM Tingkat Menengah Secara Virtual

SEMARANG- Guna meningkatkan soft skill dan kompetensi mahasiswa, Universitas Semarang (USM) menggelar Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat menengah secara virtual pada 6-7 November.
Kegiatan yang dibuka oleh Rektor USM Andy Kridasuila SE MM ini menghadirkan pakar sebagai narasumber antara lain Pendiri USM sekaligus Ketua Pembinan Yayasan Alumni Undip Prof Dr H Muladi, SH, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof DYP Sugiharto MPd Kons, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Bambang Sulistiyanto MAgr Sc PhD, ISwoyo SPt MP, Saiful Hadi MKom, Gita Aprinta SSos MSi, dan Sentot B STp.
Dalam sambutannya Andy berharap kegiatan LKMM ini menambah pengetahuan dan soft skill mahasiswa sehingga bisa menularkan kepada mahasiswa lainnya.
“Kami juga berharap para peserta bisa menjalanakn organisasinya sesuai dengan visi misi USM sebagaimana yang dicanangkan oleh Yayasan yaitu menghasilkan sumber daya insani yang professional danberadab serta berkeindonesiaan, berwawasan teknologi informasi dan pembangunan berkelanjutan yang mampu bersaing baik secaa nasional maupun global” ungkap Andy.
Sementara Wakil Rektor USM Dr Supari MT dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 53 aktifis mahasiswa pilihan yang telah memenuhi kriteria yang disyaratkan baik dari Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari berbagai program studi yang ada di USM.
“Secara khusus kami sampaikan bahwa anda semua sangat beruntung mengikuti LKMM ini karena narasumbernya berkualitas nasional bahkan internasional, untuk itu saya berharap pelatihan ini akan melengkapi kualitas anda semua sebagai insan calon pemimpin negeri ini di masa depan” ungkap Supari.
Supari menambahkan para peserta mendapatkan materi wawasan kebangsaan, organisasi mahasiswa serta etika organisasi, konsep SaHaBat sebagai alat analisis organisasi, aplikasi konsen SaHaBat dalam kasus organisasi, peran IT dalam organisasi, pengambilan keputusan dan komukasi efektif, rencana pengembangan organisasi, system pengelolaan SDM, danpembuatan program kerja.
Dalam materinya Prof Dr Muladi menyampaikan terkait makna wawasan kebangsaan yaitu wawasan nusantara sebagai geopolitik nasional, seorang mahasiswa harus memahami tentang wawasan kebangsaan.
“Cara pandang Bangsa Indonesia tentang jati diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan, untuk selalu sadar menjaga persatuan dan kesatuan nasional, baik wilayah yang bersifat fisik maupun sosial dalam kerangka kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam kesatuan ipoleksosbudhankam” ungkap Muladi.

To Top