Kampus

Peringati Hari Lingkungan Sedunia dan Lustrum ke 7, Pemkot Semarang – USM Gelar Peresmian Pemasangan 90 Pipa Resapan Horisontal

SEMARANG – Dalam rangka memperingati Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Lustrum VII/Dies Natalis ke-35, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Universitas Semarang (USM) menggelar acara “Peresmian Pemasangan Pipa Resapan Horisontal di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik dan Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang oleh Walikota Semarang, pada Kamis 9 Juni 2022.
Hadir dalam acara tersebut, Walikota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM, Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Bp. Ir. H. Soeharsojo IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Universitas Diponegoro Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, Rektor USM Dr Supari ST MT, Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II USM  Dr Titin Winarti SKom MM, dan Wakil Rektor III Dr Muhammad Junaidi SHI MH.
Kemudian Dosen Fakultas Teknik USM yang merancang Pipa Resapan Horisontal Dr Ir Edy Susilo MT, Kepala Bappeda Kota Semarang Budi Prakoso ST MT, Kepala DPU Kota Semarang Rianung ST MT, Kepala DLH Kota Semarang FX Suranggono SSos, Camat Banyumanik Maryono SH, dan Camat Tembalang Kusrin SE.
Dalam sambutannya Dr H Hendrar Prihadi SE MM menyampaikan terimakasih kepada USM yang telah membantu mengatasi persoalan kekeringan dan banjir di Kota Semarang, salah satunya dengan menanam pipa resapan horisontal yang ke sembilan puluh Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
“Saya mewakili warga Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik dan khususnya masyarakat Kota Semarang sangat berterimakasih kepada keluarga besar USM, karena kita berada di sini salah satunya melihat pengabdian dari perguruan tinggi USM, untuk mengatasi persoalan kekeringan dan banjir di Kota Semarang. Tadi pak rektor sudah cerita, ada tanam bibit mangrove. Hari ini kita bersama-sama untuk menanam pipa resapan horisontal yang ke sembilan puluh,” ungkap Dr H Hendrar Prihadi SE MM.
“Kenapa ini penting, yang pertama tadi pak rektor sudah menyampaikan kegiatan ini berkaitan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang kedua untuk memperingati Lustrum USM yang ke 7. yang ketiga untuk progam pengabdian kepada masyarakat, dan yang paling penting bagaimana USM terlibat secara aktif mengatasi problem klasik yang ada di Semarang yaitu kekeringan dan banjir,” tambahnya.
Kemudian Walikota Semarang mengungkapkan kita wajib berterimakasih atas pemikiran-pemikiran visioner yang diwujudkan dalam teknologi lewat temuannya Dr Ir Edy Susilo MT, artinya ada semangat dari USM untuk membantu Kota Semarang mengatasi persoalan kekeringan dan banjir.
“Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya kami selalu mengatakan kepada pak rektor untuk menjadikan Kota Semarang sebagai laboratorium USM, apalagi USM memilki tokoh nasional penggiat lingkunngan yang namanya prof sudharto. kita wajib berterimakasih atas pemikiran-pemikiran visioner yang diwujudkan dalam teknologi lewat temuannya Pak Edy, artinya ada semangat dari USM untuk membantu Kota Semarang mengatasi persoalan kekeringan dan banjir,” ungkap Dr Hendrar.
Sementara itu, Rektor USM Dr Supari ST MT dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Pengabdian Kepada Masyarakat oleh USM dan Lustrum VII/Dies Natalis ke-35 USM. Serta akan mengontrol 90 pipa resapan horizontal akan terpasang.
“Alhamdulillah kita di sini dapat mengikuti peresmian pemasangan 90 pipa resapan horizontal dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Pengabdian Kepada Masyarakat oleh USM dan Lustrum VII/Dies Natalis ke-35 USM,” ucap Dr Supari.
“Bahwa 90 pipa resapan horizontal sudah terpasang, kami berencana akan memonitor secara periodik dan akan kami laporkan kepada Bapak Walikota, dan tentu hal ini akan menjadi bentuk pertanggungjawaban kami pula dalam mengaplikasikan hasil riset kami untuk USM,” tambahnya.
Rektor USM menambahkan, manfaat dari pipa resapan horizontal ini salah satunya adalah maampu menyerap air 20 kali lebih dari sumur resapan, serta jika pipa resapan horizontal ini berdampak baik akan dimasukan kedalam peraturan walikota dan menjadi persyaratan sebuah bangunan.
“Untuk selanjutnya akan kita diamati semisal berdampak baik akan kami kembangkan bahkan Mas Edy Susilo yang menemukan ini berencana akan menjadi peraturan walikota, menjadi persyaratan sebuah bangunan yang dari gentengnya akan mengalir ke saluran pembuangan akan ditampung oleh pipa ini untuk mengurangi larian air di permukaan tanah, dan menambah cadangan air dalam tanah, pipa resapan horizontal ini salah satunya adalah maampu menyerap air 20 kali lebih dari sumur resapan,” tandasnya.
To Top