Pengabdian

PII- LKPP Jalin Sinergi

JAKARTA- Persatuan Insinyur indonesia (PII) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI dalam waktu dekat akan menjalin sinergi dan kerja sama terkait dengan profesi keinsinyuran dan kemandirian bangsa dan negara produk dalam negeri di Kantor LKPP RI, Epicentrum Rasuna Said, Jakarta pada 26 Desember 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PII Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga MEng Sc IPU saat berkunjung di kantor LKPP bersama Sekjen PII Ir Bambang Goeritno MSc MPA IPU, Penasehat PII Ir Soeharsojo IPU, dan Ketua PII Cabang Kota Semarang yang juga Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari ST MT IPM saat bertemu Kepala LKPP.RI Dr Hendrar Prihadi SE MM didampingi Plt. Sekretaris Utama Sarah Sadiqa, SH., M.Sc.

“Maksud kedatangan PII ke LKPP.RI adalah memperkenalkan PII dikarenakan PII membawa amanat Undang-Undang No 11 Tahun 2014 bahwa PII sebagai suatu otorita dibidang keinsinyuran yang diamanatkan. Amanat yang di tugaskan ada 2 hal yaitu meningkatkan kompetensi para insinyur, dan memberikan kontribusi kepada negara dan bangsa agar menjadi negara yang mandiri,” ungkap Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga.

“Berdasarkan amanat UU itu kita berdiskui dengan LKPP terkait dengan kompetensi keinsinyuran harus dinyatakan dalam satu dokumen atau sertifikat kompetensi dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dan hal ini sekarang belum disyaratkan, padahal LKPP sebagai penyelenggara penyedia barang dan jasa. Terkait kemandirian dalam pengadaan barang dan jasa betul-betul memperhatikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hal ini bisa disinergikan antara PII dengan LKPP.RI dan kita sepakat tentang dua hal tersebut,” tambahnya.

Sementara Sekjen PII Ir Bambang Goeritno menambahkan bahwa pertemuan dengan Kepala LKPP RI membahas tentang bagaimana mendorong produksi dalam negeri.

“UU No 11 tahun 2014 mendorong kemandirian produksi dalam negeri. Melalui kerja sama antara PII dan LKPP RI ini nantinya lebih mempercepat kemandirian produksi dalam negeri, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa meningkat termasuk SDM dalam negeri juga meningkat,” ungkap Bambang Guritno.
“Praktek insyinyur ada 27 antara lain pendidikan dan pelatihan teknik, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan komersialisasi, konsultasi rancang bangun dan konstruksi, pembangunan, pembentukan, pengoperasian, dan pemeliharaan aset, dan lain-lain,” tambahnya.
Kepala LKPP RI Dr Hendrar Prihadi sangat tertarik dengan gagasan ini, dan Hendi sapaan akrabnya ingat bahwa ia masih sebagai penasehat PII Cabang Kota Semarang.

“Kami menyambut baik rencana kerjasama, selain itu juga sangat tertarik terhadap problem bersama yang harus dipecahkan, baik persyaratan keinsinyuran dalam pekerjaan maupun masalah penggunaan produksi dalam negeri. Bahkan kami sangat tertarik terhadap peran PII terhadap pembangunan IKN, bahkan kedepan ingin bersama-sama PII meninjau IKN,” ungkap Hendi.

Penasehat PII Ir Soeharsojo IPU berpendapat bahwa peran insinyur sangat besar dalam meningkatkan penggunaaan produk dalam negeri sehingga jumlah insinyur di Imdonesia harus ditingkatkan.

“Di Singapura penduduknya 5 juta jumlah insinyurnya 199 per 1 juta penduduk, sementara di Indonesia belum ideal, ini menjadi hal yang harus dipikirkan kedepannya, idealnya Indonesia menambah 60 ribu insinyur per tahun dan peran kampus sangat penting dalam hal ini” ungkap Ir Soeharsojo.

Hal senada juga diungkapkan Rektor USM Dr Supari MT bahwa dalam menyambut Rapimnas PII yang akan datang di Balikpapan akan membawa USM untuk berperan aktif di level nasional terutama dalam proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). USM juga akan mendorong para lulusan sarjana Teknik untuk memiliki sertifikasi keinsiyuran.

To Top