Prodi Teknologi Rekayasa Pangan UDB Berikan Pelatihan Pentingnya Kemasan
SURAKARTA- Kemasan dan label menjadi hal penting dalam sebuah produk, terlebih bidang pangan, selain sebagai pelindung produk kemasan sebagai juga media untuk mempromosikan produk.
Hal ini disampaikan oleh Laela Nur R, S. TP., M. Sc. Dosen Teknologi Rekayasa Pangan (TRP) Universitas Duta Bangsa Surakarta dalam acara pelatihan dalam rangka pengabdian di SMP Islam Al-Azhar Cairo Kartasura, Sukoharjo baru-baru ini.
Kegiatan yang diikuti 13 peserta ini digelar dalam rangka pengabdian masyarakat sekaligus implementasi kolaborasi antar lembaga tersebut.
“Kemasan memiliki fungsi utama sebagai pelindung produk dan memudahkan dalam distribusi. Selain itu tidak kalah penting bahwa kemasan sebagai media untuk mempromosikan produk.
Sedangkan label merupakan informasi tertulis tentang produk. Label menempel dalam sebuah kemasan dan menjadi satu kesatuan,” ungkap Laela Nur.
“Melalui pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan mampu menciptakan produk-produk inovatif berbasis sumber daya lokal. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui pengembangan produk Lossava,” tambahnya.
Pelatihan diawali dengan pembuatan long cassava (lossava), olahan singkong (cassava) yang diolah dengan menggunakan beberapa bahan lain dan menjadi camilan modern yang gurih.
Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, pembicara lain Binardo menyatakan, bahwa pelatihan ini adalah sebuah inovasi produk dari singkong supaya generasi sekarang menyukai singkong.
Hal tersebut terbukti dari beberapa peserta yang tidak menyukai singkong ludes mencicipi produk yang dihasilkan selama pelatihan tersebut.
Menurut Binardo bahwa Indonesia sebagai negara agraris, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah singkong. Data BPS di Bangka Tengah (2023) menunjukkan, produksi singkong 20,5 ton/ha dengan Nilai ekspor Nasional di tahun 2022 (Saida, 2023) sejumlah 44.756.123 ton.
Singkong atau cassava memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk olahan yang memiliki nilai tambah tinggi. Salah satu inovasi produk olahan singkong yang menarik adalah Lossava, Long Cassaca. Produk ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pengembangan produk Lossava di tingkat lokal, khususnya di daerah Kartasura, memiliki prospek yang cerah. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan di kalangan pelajar. Padahal, pelajar memiliki potensi besar untuk menjadi wirausaha muda yang inovatif dan kreatif.
Cassava atau singkong merupakan sumber karbohidrat dengan nilai gizi yang tinggi. Dilihat dari sumber pangan, ubi kayu merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi berkisar antara 34,7-37,9% dihitung sebagai berat basah.