Entertainment

Program Studi Sistem Informasi USM Gelar Workshop ERP

Program Studi Sistem Informasi USM Gelar Workshop ERP

SEMARANG– Program Studi Sistem Informasi Universitas Semarang (USM) bekerja sama dengan Nurosoft Consulting menggelar workshop Enterprise Resouce Planning (ERP) pada Senin (5/4) secara daring.

Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIKUSM Susanto MKom ini dengan menghadirkan dua narasumber business analyst dari Nurosoft Consulting Onil dan Shinta serta diikuti 147 peserta.

Dalam sambutannya Susanto mengatakan bahwa kerja sama dengan Nurosoft Consulting dalam menggelar workshop ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang ERP bagi mahasiswa dan dosen USM.

“Hasil dari workshop sepertti ini harapannya bisa menambah pengetahuan tentang ERP, bagi mahasiswa bisa menambah soft skill mahahsiswa dan bisa diakui sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk program studi Sistem informasi” ungkap Susanto.

Sementara Keprogdi Sistem Informasi USM Prind Triajeng Pungkasanti MKom mengatakan bahwa tujuan workshop ERP ini untuk menegenalkan teknologi ERP kepada para peserta workshop karena kebutuhan saat ini butuh software yang bisa mengintergrasikan proses bisnis.

“Tujuan dari digelarnya workshop ini adalah untuk mengenalkan teknologi ERP terkait dengan bagaimana mengintegrasikan proses bisnis dilingkunagn operasional atau produksi” ungkap Prind Tiajeng.

“Dengan ERP proses bisnis mulai produksi, finansial, marketing, supply chain management, customer relationship management, hingga pengelolaan SDM organisasi sudah terintegrasi dengan baik sehingga memudahkan proses bisnis” tambahnya.

Sebelumnya Program Studi Informasi USM juga menggelar workshop ERP namun sebatas untuk kalangan internal dosen saja, namun saat ini peserta diperluas hingga mahasiswa dan alumni yang sudah bekerja dan sedang mengerjakan projek terakit dengan ERP di tempat kerjanya.

Sementara Shinta mengatakan bahwa ERP bisa digunakan diberbagai jenis usaha seperti usaha makanan, transportasi maupaun peusahaan manufacturing.

“Seorang owner atau top level manager bisa mengetahui proses bisnis dari bahan baku, produksi, distribusi bahkan dari transportasi bisa dimonitor atau ditracking seperti posisi truknya sampai dimana, drivernya bagaimana dan barangnya sudah terdistribusi dimana saja akan terpantau” ungkap Shinta.

To Top