Sosialisasi Literasi Digital “Pengaruh Media Sosial Terhadap Karakter Budaya Generasi Muda” Di SMKN 8 Semarang
SEMARANG – Mahasiswa Program Studi S1 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (FTIK USM) memberikan sosialisasi Digital Culture dengan judul “pengaruh media sosial terhadap karakter budaya generasi muda” bagi siswa SMKN 8 Semarang di ruang kelas pada Jumat, 7 Juni 2024.
Tim terdiri dari Dosen Pembimbing FTIK USM Prind Triajeng Pungkasanti, M.Kom. dan 4 mahasiswa aktif USM. Choirul Rizqy Agung Prasetyo selaku ketua tim menuturkan bahwa “sosialisasi ini merupakan bentuk kegiatan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Adapun peserta yang berjumlah 30 peserta terdiri dari siswa SMKN 8 Semarang dari jurusan DKV dan guru pendamping”.
Menurut Riska Dewi Fitriyani, “dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah menjadi katalis utama dalam membentuk dan mengarahkan perkembangan budaya digital di berbagai aspek kehidupan. Dari cara kita berkomunikasi, bekerja, hingga bagaimana kita mengakses informasi, teknologi telah mengubah setiap sudut kehidupan kita”.
“Selain itu teknologi tidak hanya mengubah cara kita hidup dan berinteraksi, tetapi juga menciptakan budaya digital yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Meskipun membawa banyak manfaat, tantangan yang muncul perlu dihadapi dengan bijak untuk memastikan teknologi digunakan secara positif dan bertanggung jawab” ungkap Maftukhatul Alliyah.
“Dalam kegiatan Sosialisasi dengan tajuk Pengaruh Media Sosial Terhadap Karakter Budaya Generasi Muda di SMK N 8 Semarang, diharapkan para siswa-siswa dapat aktif dalam memahami dan mempraktikkan budaya digital dengan bijak. Para siswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan belajar, berkreasi, dan berkomunikasi secara positif serta produktif” ungkap Bagus Riyan Saputro.
Selanjutnya, diharapkan kepada siswa-siswi untuk memanfaatkan platform digital seperti website sekolah atau blog pribadi guna mempublikasikan karya mereka, berbagi informasi, dan mengasah keterampilan digital mereka. Para guru dan staf juga diharapkan aktif dalam mengelola media digital sekolah, baik itu website, akun media sosial resmi sekolah, maupun platform e-learning, agar tercipta lingkungan belajar yang mendukung budaya digital yang positif dan inovatif.
Menurut siswa SMKN 8 Jauza Rafi Hermanto, “program ini dapat meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang budaya digital, mereka dapat memanfaatkan teknologi secara lebih bijak dan produktif”.
Sedangkan menurut Fiorenza Verda Hasna, “Digital Culture mempunyai sisi positifnya dengan jika kita menggunakan kesempatan di era digital dengan bijak, kita bisa dengan positif membagikan informasi pasal budaya-budaya Indonesia, mengasah talenta, dan masih banyak lagi. Adapun disisi lain Digital Culture bisa berdampak buruk bagi era globalisasi sekarang, Contohnya kurangnya pengawasan orang tua akan bagaimana anak-anak nya menggunakan sosial media, cyber crime, cyber bullying, dan masih banyak lagi juga”.
Menurut Guru Pendamping ibu Juju Juariah, S.Pd, M.Kom, kegiatan digital culture dari adik adik mahasiswa FTIK USM ini sangat bermanfaat dan merupakan kegiatan yang positif bagi siswa siswa di DKV, dengan budaya digital ini siswa dapat menerapkan bagaimana membentuk cara baru dalam berinteraksi sebagai masyarakat maupun pembelajaran dengan menerapkan teknologi digital dan internet, semoga kegiatan – kegiatan dalam mengenalkan ilmu digital dalam berbagai kehidupan yang nyata dapat terus dikembangkan, terima kasih karena sudah mengajarkan ilmu baru buat siswa kami DKV.
“Banyak hal yang diperoleh mahasiswa dalam kegiatan ini, selain mahasiswa mendapatkan pengalaman melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman melakukan publikasi karya ilmiah serta publikasi melalui media massa” ungkap Prind Triajeng Pungkasanti, M.Kom.
“Harapan saya, dengan adanya sosialisasi tentang digital culture di sekolah Smk 8 Semarang, meningkatkan pengetahuan siswa tentang cepatnya perubahan zaman yang semakin hari semakin menggerus budaya bangsa. Dengan memberikan opsi untuk siswa agar bisa memilah sisi negatif dan positif budaya yang di konsumsi setiap harinya”ungkap Chouirul Rizqy.