Tim Penelitian RIIM Kolaborasi USM-BRIN Lakukan Pengujian Teknologi Sinyal Bus Prioritas
SEMARANG- Penggunaan angkutan umum massal (bus) dapat mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), mengurangi polusi udara, mereduksi kemacetan, dan menciptakan Green Transportation atau transportasi berkelanjutan. Usaha yang diperlukan adalah peningkatan pelayanan angkutan umum bus yaitu meminimalkan waktu tunggu dan waktu perjalanan yang pendek. Tujuan dan manfaat penelitian ini menerapkan teknologi sinyal bus prioritas yang dapat menarik penumpang kendaraan pribadi berpindah ke Bus Trans Semarang. Metodologi penelitian dengan menghitung volume lalu lintas, headway bus, durasi traffic light menggunakan software VISSIM yang dilakukan pada persimpangan Sam Poo Kong dan Pamularsih Kota Semarang. Kemudian dibuat perangkat alat RFID pada persimpangan dan bus. Dilakukan uji coba sampai mendapatkan nilai jarak yang tepat untuk membaca kedatangan bus pada persimpangan bersinyal.
Tim penelitian Riset dan Inovasi Untuk Indonesia Maju (RIIM) kolaborasi antara Universitas Semarang (USM) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIM) melakukan pengujian alat sinyal bus prioritas di traffic light Sam Poo Kong pada hari Selasa, 3 September 2024. Dalam pengujian tersebut dihadiri Ketua LPPM sekaligus Ketua Tim Peneliti Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, dengan anggota dari USM Dr Ari Endang Jayati, ST, MT dan Elfira Nureza Ardina ST MTr. Dihadiri pula oleh anggota penelitian dari BRIN yaitu Dr. Eko Syamsudin Hasrito, M.eng dan Siti vivi octaviany,S.T, M.T. Selain itu juga dihadiri oleh Ketua PR Transportasi BRIN, Dr-Eng. Aam Muharam, ST., MT., yang didampingi 3 personel peneliti BRIN lainnya.
“Pemasangan alat sensor diletakkan di bus dan di persimpangan. Jika bus hampir melewati traffic light, maka traffic light menerima sinyal, bila lampu masih merah maka sebelum bus sampai di persimpangan jalan tersebut lampu akan berubah menjadi hijau. Jika bus akan melewati persimpangan jalan lampu lalu lintas hijau maka lampu akan menanti sebentar sehingga pada waktu bus lewat simpang lampu tetap hijau (bus tidak berhenti atau tetap jalan)”, ungkap Prof Mudjiastuti.
Penelitian ini bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang bersama BLU UPTD Bus Trans Semarang. Penelitian ini sangat penting juga memiliki unsur inovatif untuk mewujudkan Indonesia Maju, dan menggunakan sistem transportasi cerdas yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Semarang.