Tingkatkan Kesadaran Efek Negatif Bullying, Mahasiswa Ilkom USM Gelar Kampanye Dampak Bullying di Taman Indonesia Kaya
SEMARANG – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) yang terdiri dari Rosalinda Firdaus, Naufal Ezra, Afgar Brillianto, Stefanus Reo, Adhi Setya, Haniar Arga, Demetrius Hurricane, Alvian Evendi, Winata Nurul, Auriel Maharani, Tito Rafli mengadakan kampanye dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang efek negatif dari bullying di Taman Indonesia Kaya, Semarang baru-baru ini.
Acara ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang masalah ini dan mempromosikan budaya yang menghargai perbedaan serta menghentikan perilaku bullying di lingkungan sekitar.
Acara ini dipandu oleh moderator Auriel Maharani, yang akan memastikan jalannya diskusi berlangsung dengan baik. Kami juga berbangga dapat menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman dan berkompeten dalam bidang ini, Sinta Pramucitra M.I. Kom dan Afgar Brilianto. Mereka memberikan wawasan mendalam mengenai efek negatif dari bullying dan bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk mengatasi masalah ini.
Kegiatan kampanye ini sangat mengundang minat dan antusiasme dari masyarakat umum. Puluhan peserta hadir untuk berpartisipasi dalam diskusi dan berbagi pandangan mereka tentang tema yang diangkat. Keikutsertaan masyarakat umum yang aktif menunjukkan betapa pentingnya isu ini dalam kehidupan sehari-hari dan keinginan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih inklusif bagi semua.
Kampanye ini juga dilengkapi sesi tanya jawab dengan narasumber, presentasi materi terkait bullying, dan diskusi kelompok kecil untuk mendorong partisipasi aktif dan refleksi lebih mendalam. Selain itu, kampanye ini juga memberikan beberapa contoh nyata dari pengalaman pribadi para korban bullying, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam dan empati bagi semua peserta.
Rosalinda Firdaus selaku ketua kegiatan mengatakan melalui kegiatan ini, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang ingin mendorong perubahan positif dalam pandangan dan perilaku terhadap bullying.
“Kami berharap bahwa melalui pemahaman yang lebih baik tentang efek negatif bullying, masyarakat dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” ungkap Rolainda.