Fakultas

Upgrading Skill; Dr Aan Tawli: Debater Tak Boleh Takut, Gagap Bicara, dan Malas Menggagas

SEMARANG – Dalam penguasaan diri debater harus menghilangkan rasa takut, gagap bicara, serta malas menggagas dan menyampaikan diri.

Sedangkan, dalam pengusaan materi dan mosi debater harus paham model dan aturan main, membaca dan memahami banyak referensi, bangun konsep, proporsi, dan logika materi yang disampaikan, prediksi bidasan yang disampaikan lawan, dan buat ringkasan materi poin penting.

Hal itu diungkapkan dan Direktur Defender of Justice Law Office, Dr Aan Tawli SH MH dalam Upgrading Skill yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Semarang (USM), pada 19 Mei di kampus USM Jl Soekarno-Hatta Tlogosari.

Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Gedung Ir Widjatmoko USM dengan menerapkan protokol kesehatan.
Narasumber pada kegiatan ini Wakil Rektor III USM, Dr M Muhammad Junaidi SHI MH, Ketua DPC AAI Semarang Khoirul Anwar SH MH CRA CLI, dan Direktur Defender of Justice Law Office, Dr Aan Tawli SH MH.

Materi yang disampaikan oleh narasumber terkait legal drafting, legal opinion dan pelatihan debat.
”Menjadi debater andal memerlukan pengasaan diri, penguasaan materi dan mosi, serta penguasaan panggung,” kata Aan.

Kegiatan yang diikuti 77 peserta itu mengambil tema ”Menumbuhkan Kemampuan Mahasiswa sebagai Akademisi Muda Untuk Berpikir Kritis, Konstruktif, dan Berintegritas Yang Cakap dalam Menghadapi Permasalahan Hukum”.

”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan terkait proses, serta tata cara menyusun legal opinion, legal drafting, dan pelatihan debat ke mahasiswa FH USM,” kata Ketua Panitia, Ayu Wanovika.

Dia mengatakan, kegiatan ini juga ditujukan ke ketua UKM/Orma agar mampu menciptakan tatanan hukum yang baik di di USM.

”Dalam pengusahaan panggung debater harus berpenampilan eksklusif untuk memprovokasi lawan, berdoa, beraksi dengan percaya diri, antusias, hati-hati, mencerdaskan, mendominasi, dan mengungguli,” tandas Aan.

”Saya berharap dengan diakannya kegiatan ini para peserta Upgrading Skill memiliki kemampuan berpikir kristis, konstruktif, dan berintegritas dalam menghadapi permasalahan hukum,” tandas Ayu.

To Top