Fakultas

USM Gelar Seminar Nasional Pemindahan IKN dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

SEMARANG – Fakultas Tenik (FT) Universitas Semarang (USM) menggelar seminar nasional dengan tema “Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan” pada Jumat, 19 Agustus 2022 di Auditorium Ir Widjatmoko USM.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Rektor USM Dr Supari ST MT, Guru Besar Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Ing I Gde Widiadnyana Merati Dea IPU, serta Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI 2010-2014 Ir Achmad Hermanto Dardak MSc PhD IPU.

Dalam seminar tersebut Rektor USM mengatakan, bahwa ide pemindahan Ibu Kota Negara sudah direncanakan sejak lama, mulai pada era Presiden RI ke-1 Ir Soekarno pada tahun 1957 di Palangkaraya.

“Di era Presiden Soeharto juga muncul wacana tersebut, kisaran 1990 an, dengan titik pindahnya di Jonggol, Jawa Barat. Pada era Presiden SBY juga muncul 3 opsi dan Era Presiden Jokowi, pada 18 Januari 2022, DPR telah secara resmi mengesahkan RUU IKN menjadi UU IKN,” ungkap Dr Supari dalam sambutannya,

Menurutnya, banyak negara terbukti dengan pindah Ibukota merupakan hal yang baik-baik saja bahkan melesat kemajuannya. Masyarakat Indonesia juga mempunyai harapan besar dengan rencana berpindahnya Ibukota juga akan makin baik untuk Indonesia dimasa mendatang.

“Peran Perguruan Tinggi disini adalah sebagai institusi yang menyiapkan generasi mendatang,” ujarnya.

Pada saat ini, generasi mendatan menjadi pembuka wacana untuk mengurai spektrum resiko dan benefitnya. Ia mengatakan, semakin besar benefitnya maka resiko yang diambil semakin besar.

“Perlu ditekankan bagaimana saat lulusan Perguruan Tinggi menerima estafet kepemimpinan dengan smooth dan baik dengan mengambil benefit yang sebesar-besarnya,” imbuh Dr Supari.

Dekan FT USM Dr Purwanto ST MT mengatakan, kegiatan seminar ini diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi, dengan harapan melalui kegiatan ini ada sharing dan pertukaran juga tambahan ilmu bagi kami para civitas akademika USM.

”Kami berharap, Seminar Nasional ini dapat memberikan banyak manfaat untuk mahasiswa. Kami ingin mahasiswa dapat mengambil ilmu dari narasumber yang sangat ini. Kami juga berharap melalui kegiatan ini ada sharing dan pertukaran juga tambahan ilmu bagi kami para civitas akademika USM,” kata Purwanto.

Pakar lingkungan hidup sekaligus menjadi keynote speaker Prof Sudharto P Hadi MES PhD menyampaikan materi “Membangun IKN berkelanjutan”.

Dalam paparannya ia menyampaikan beberapa point, antara lain Pemindahan IKN adalah bukan sekedar memindahkan IKN dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kaltim, Perubahan paradigma pembangunan, Penyebaran pembangunan untuk penerataan, Orientasi pembangunan jangka panjang, Mendekatkan pada pengawasan dan pengendalian, Mengsinergikan Ekonomi, Ekologi dan Sosial.

Guru Besar ITB Prof Dr Ing I Gde Widiadnyana Merati Dea IPU Dea, menyoroti tentang bangunan tahan gempa, dengan studi kasus: Beban gempa di IKN dan di Jakarta.

Menurutnya, negara Indonesia di kelilingi oleh empat jalur gempa yang berbeda, sehingga sebagian besar daerah yang berpenghuni berpeluang untuk terkena gempa bumi.

“Ancaman gempa bumi ini akan dapat kita reduksi bencananya melalui kesiapan kita dalam membangun, melalui penerapan berbagai standar (SNI) yang telah tersedia, yg mengacu pada bangunan tahan gempa,” kata Widi.

“Studi kasus dalam uraian ini menunjukkan bahwa membangun di daerah yang intensitas kegempaannya rendah, memberikan hasil perencanaan struktur atas yang jauh lebih ekonomis,” imbuhnya.

Dalam materi Ir Achmad Hermanto Dardak menyampaikan, bahwa berbagai tantangan pembangunan ada di Jabodetabek, diantaranya tantangan infrastruktur perkotaan, banjir di Ibukota, urban, tingkat daya saing infrastruktur.

“Perlu adanya modernisasi jalan di Jakarta agar tidak berkumpul jadi satu, yang nantinya akan diterapkan di IKN yang baru,” jelas Achmad.

“Prinsip dari urban desain IKN yaitu center IKN harus terintegrasi dan menjadi smart city juga smart infrastruktur,” tandasnya.

To Top