Entertainment

BEM Fakultas Hukum USM LDK

SEMARANG– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Semarang (USM) Kabinet Harmoni Progresif menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi Calon Staff secara secara daring baru-baru ini.

LDK yang mengusung tema “Menciptakan Jiwa Kepemimpinan Mahasiswa dalam Berorganisasi yang Kreatif dan Inovatif di Masa Pandemi Covid-19” ini dibuka oleh Dhian Indah Astanti selaku wakil dekan Fakultas Hukum dan diikuti 41 peserta.

Meskipun dilaksanakan secara Online LDK ini tidak mengurangi esensi LDK tersebut. Menurut Ketua BEM FH USM Teguh Dwi Laksono “Life is like riding bicycle, too keep your balance, you ,ut keep moving”
“Hidup itu bergerak seperti mengendarai sepeda, untuk tetap membuatnya seimbang, kita harus tetap bergerak, meskipun disuatu pandemi saat ini kita sebagai mahasiswa harus memunculkan inovasi baru supaya tidak monoton di tempat, karena di saat seperti ini juga kita pun harus bergerak untuk pengkaderan” ungkap Teguh.

Teguh menambhkan para peserta mendapatkan berbagai materi antara lain: Kepemimpinan Manajemen Organisasi (KMO) oleh Th. Yosep Parera S.H,M.H (Advokat), Manajemen Konflik oleh Budi susilo S.H,M.H (Sekjen Hanura DPD JATENG) yang merupakan juga Alumini Orma FH USM.
Selain itu peserta mendapatkan materi Konstitusi yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Junaidi S.HI,M.H yang merupakan Dosen Fakultas Hukum USM, dan Teknikal Persidangan oleh Raden Ariawan Soeroyo E.S S.H (Alumni Ketua BEM FH USM 2014-2015).

Selain materi LDK calon staff ini juga diisi dengan beberapa games dan ice breaking yang dipandu oleh MC, selain itu para peserta LDK ini juga mempresantikan hasil tugas baik tugas kelompok dan tugas individu.

Usai LDK para peserta dinyatakan sah menjadi Staff BEM FH USM, para peserta mengucapkan Ikrar janji yang dipandu oleh Ketua BEM FH USM Teguh Dwi Laksono.

“Setelah mengikuti LDK ini diharapkan untuk para peserta tetap konsisten dalam berproses disebuah organisasi, karena notabennya organisasi ini merupakan benda mati maka dari itu para peserta harus mempunyai bentuk kontribusi nyata kepada organisasi. Selain ini juga jangan jadikan LDK ini sebagai agenda formalitas tetapi ini sebagai momentum bagi para peserta untuk menjadi pemimpin dimas depan” tegas Teguh Dwi Laksono.

To Top