Kemahasiswaan

Mahasiswa USM diharapkan Jadi Pebisnis

SEMARANG- Wirausaha seperti sebuah seni yang dapat dinikmati dan dapat dilakukan siapa saja. Namun tidak semua orang bisa berwirausaha dengan mudah seperti yang dibayangkan. Perlu teknik tersendiri dan tekat yang kuat untuk menjadi wirausahawan yang tangguh dan berhasil.

Hal tersebut menjadi pembahasan dalam acara Training Of Trainer (ToT) bagi dosen kewirausaahan yang digelar oleh  Entrepreneurship Development Center USM atau yang lebih dikenal EDC sebagai wadah kewirausahaan di USM pada Jum’at (20/12) diruang sidang utama USM

EDC USM sebagai wadah kewirausahaan di USM melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas kewirausaahan yang dilakukan oleh mahasiswa. Beberapa mahasiswa USM telah tergabung di HIPMI (Himpunan Pengusaha Mahasiswa Indonesia) telah berhasil lolos mengkuti kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), untuk itu EDC mengambil strategi dengan cara memberikan pelatiahan kepada dosen kewirausahaan.

Wakil Rektor III USM Ir Supoyo MT menyampaikan kegiatan seperti ini sangat menarik, dan harapannya dosen dan mahasiswa juga bisa menjadi pebisnis, karena dapat menciptakan sebuah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

“ Kami berharap kedepan para dosen dan mahasiswa USM bisa jadi pebisnis  karena dengan bisnis bisa menciptakan lapangan pekerjaan” ungkap Supoyo.

Sementara Ketua EDC USM Dr Indarto dalam sambutannya mengatakan dosen wirausaha dikatakan berhasil apabila dapan melahirkan mahasiswa menjadi seorang wirausahwaan.

Dalam acara tersebut EDC USM menghadirkan narasumber Nurhadi Irbath atau lebih  akarabnya dengan sapaan Coach Nurhadi,  seorang entrepreneur bidang people development dan  juga mentor dan coach untuk karir.

“Think Big, Start Small., Small Win, Move Fast. tentukan target yang besar, awali dengan langkah kecil yang cerdik, menangkan langkat kecil itu dan bergeraklah dengan cepat” begitu motto dari coach Nurhadi.

Nurhadi memebrikan tips Bagimana cara menganalisa kebutuhan utuk berwirausaha, juga menentukan mana yang merupakan menjadi masalah dalam menjalankan wirausaha.

“Dengan pendekatan yang jelas, kita menjadi paham mana yang benar-benar menjadi masalah dan langkah mana yang harus dilakukan, sehingga kita menjadi tepat dalam mengambil keputusan” ungkapnya.

Dalam acara tersebut  dosen diberikan training untuk menjadi fasilitator bagi mahasiswa dengan metode pain and gain untuk mewawancarai mahasiswa, sehingga proses pembelajaran pembimbingan atau dalam pembimbingan mahasiswa wirausaha dapat terwujud dengan baik.

Proses training tidak sebatas materi, mahasiswa yang tergabung dalam UKM Smart Preneur community (UKM SPC)  dan Mahasiswa HIPMI juga hadir untuk simulasi dari training yang berikan coach nurhadi. Dari simulasi tersebut dosen wirausaha USM dapat mengetahui apa yang di butuhkan mahasiswa untuk berwirausaha dengan arahan coach, dan kedepan akan diterakan dalam proses pemebelajaran dalam matakuliah kewirausahaan.

To Top