Kampus

Majlis Ta’al Digelar di USM, Habib Kholid Tekankan Pentingnya Ilmu

SEMARANG- Majlis Ta’al dan majlis Kajian Islam Mahasiswa (Kalam) dibawah asuhan Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthohhar digelar bersamaan di masjid Baitur Rasyid Kampus Universitas Semarang (USM) pada Kamis malam (12/11).
Majlis ilmu dan majlis maulid yang digelar rutin bulanan ini dihadiri sekitar para mahasiswa dari berbagai kampus, Rupawan dan jama’ah Ashabul Yamin dan menghadirkan guru dari Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthohhar yaitu Al Habib Kholid bin Hasan Al Madihij dari Pasuruan.
Menurut shohibul majlis yang juga Pengasuh Pondok Pesnatren Daarul ‘Ilm Al Habib Muhammad mengatakan bahwa tema pada kajian ini adalah Maulid Nabi sebagai momen untuk menggapai semangat menggali ilmu warisan Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan tersebut Al Habib Kholid bin Hasan Al Madihij selain membahas tentang kemuliaan akhlaq Nabi Muhammad SAW juga menekankan pada pentingnya ilmu.
“Ilmu itu bisa didapat dengan belajar, anaknya ulama belum tentu jadi ulama kalau dia tidak belajar tidak bisa jadi ulama, anaknya dokter belum tentu bisa jadi dokter, namun anaknya orang biasa biasa menjadi ulama hebat” ungkap Al Habib Kholid.
Suatu Ketika ada seoarang anak petani bernama Yakut belajar kepada seorang ulama yang terkenal di daerahnya dengan sungguh-sungguh sampai alim, sementara anaknya ulama tersebut malas-malasan tidak mau belajar sungguh-sunngguh dan hanya bersandar dengan kealiman ayahnya.

Suatu saat ada suatu majlis yang besar anak dari ulama ini datang namun sedikit orang yang menghormati dan tidak beberpa lama Yakut datang dan semua orang berdiri menghormatinya, hal ini disebabkan karena ilmu yang dimilki Yakut, kemudian Yakut berkata kepada anak gurunya bahwa mereka menghormatinya karena ilmu yang ia dapatkan dari ayahnya
“Orang itu dihormati karena ilmunya, kita tidak patut membanggakan apa yang kita kecuali ilmu, orang bangga dengan rumah mewah keramik impor dibanggakan, nanti ketika mati rumahnya 1×2 meter sama dengan yang rumahnya biasa” ungkapnya.

“Mau bangga dengan kendaraann bermerk juga tidak bisa karena nanti Ketika mati kendaraannya orang yang naik sepeda maupun yang punya mobil bermerk akan sama yaitu keranda, bangga dengan jabatan, gelar, pangkat juga tidak bisa dibanggkan karena ketika meninggal gelarnya almarhum, maka yang patut dibanggakan hanya ilmu” tambahnya.
Sementara Pembina UKM Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (Fokmi) Saiful Hadi MKom mengatakan bahwa kegiatan kajian rutin yang membahas tentang kepribadan dan akhlaq Rasulullah SAW ini digelar rutin dengan diasuh oleh Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthohhar dan sudahberjalan sekitar 5 tahun lebih.

To Top