Prof Muladi Berikan Kuliah Umum di Hadapan 1.175 Mahasiswa
SEMARANG – Mantan Menteri Kehakiman (kini disebut Menteri Hukum dan HAM) dan Menteri Sekretaris Negara pada masa Kabinet Reformasi Pembangunan, Prof Dr H Muladi, SH memberikan kuliah umum kepada 1.175 mahasiswa Universitas Semarang (USM), Minggu (3/3/2019).
Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Universitas Semarang (USM) ini menegaskan, pentingnya mahasiswa memiliki kemampuan lain di luar kemampuan akademis. “Mahasiswa harus punya hard skill dan soft skill. Pengetahuan itu didapat dari mana? bisa dari materi kuliah, ekstrakulikuler, buku bacaan, media, pergaulan sosial di dalam dan luar kampus, serta dari forum ilmiah seperti seminar dan lain-lain,” katanya saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Mahasiswa USM, di GOR Prof Sudarto SH kompleks kampus Universitas Semarang, Minggu (3/3/2019).
Kuliah umum dengan tema “Kesiapan Menyongsong Masa Depan” ini juga dihadiri ketua pengurus yayasan alumni undip Prof H Abdullah Kelib SH, dewan penyantun USM yang juga mantan rektor Undip Prof Sudharto PhD, para guru besar USM dan rektor USM beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Muladi menegaskan, hard skill yang dia maksud adalah pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), kemampuan bahasa asing, dan kemampuan akademis. Sedangkan soft skill yang penting untuk dipahami mahasiswa, adalah pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, nilai kepemimpinan, kemampuan komunikasi, dan kepekaan sosial. Jika mahasiswa bisa memiliki itu semua, katanya, mereka akan jadi generasi unggul di generasinya.
“Latihan kepemimpinan bisa melalui organisasi kemahasiswaan intra-universitas. Selain itu mahasiswa juga harus dibekali iman yang baik, agar tak mudah dimasuki faham-faham yang merusak nilai NKRI,” tegasnya.
Sementara Rektor USM, Andy Kridasusila SE MM mengatakan, Universitas Semarang akan menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi perubahan. Para mahasiswa juga dibekali dengan wawasan kebangsaan, yang jadi nilai lebih mahasiswa setelah mereka lulus nanti.
“Diharapkan, setelah lulus nanti alumni USM bisa menjadi manusia unggul yang tak hanya pintar akademis saja. Namun juga punya nasionalisme dan tak mudah terjerumus dalam ideologi-ideologi yang bisa merusak kesatuan bangsa,” katanya.
USM juga ingin mencetak generasi muda yang menghargai kebangsaan, keagamaan, dan kemanusiaan dalam berbangsa.
“Maka untuk itu, seluruh mahasiswa USM akan kami bekali dengan lima komponen. Pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), imam dan takwa, wawasan kebangsaan, melek teknologi digital, dan kemampuan bahasa Inggris dengan standar tertentu,” tandasnya.