Fakultas
FTP USM Berikan Penyuluhan tentang Welcome Drink Jamu Bagi Siswa-Siswi PKBM Anugrah Bangsa
SEMARANG – Pangan tradisional yang saat ini diminati generasi muda dalam gaya hidup orang modern adalah jamu. Perkembangan jamu di era terkini pesat, dan kehadirannya dapat kita temui di beberapa kafe dan kedai es krim. Di beberapa hotel berkelas di Indonesia, jamu menjadi minuman inkonik yang disajikan dalam menunya. Bahkan jamu dapat kita jumpai di berbagai kegiatan eksebisi, konferensi, perhelatan olahraga, dan sebagainya baik yang nasional maupun internasional.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamu memiliki komponen fungsional bahan pangan yang dapat digunakan untuk memelihara kesehatan dan kebugaran, seperti imunostimulan dan antioksidan. Jamu juga digunakan untuk memelihara fungsi hati, sebagai minumangsing, memiliki efek estetika/kecantikan dan juga anti-penuaan.
keunikannya sebagai pangan tradisional, keistimewaannya mengandung komponen fungsional, dan karena fleksibilitasnya untuk membuat berbagai minuman kekinian, maka jamu kemungkinan besar untuk dikembangkan. Jamu memiliki peluang agar lebih bisa dinikmati masyarakat kekinian layaknya kopi. Karena jamu memiliki khasiat, dapat diolah menjadi tidak pahit, dan mulai disajikan dalam berbagai menu, maka jamu memiliki daya tarik tersendiri.
Hal inilah yang mendorong Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) yang terdiri dari Antonia Nani Cahyanti, S.Si, M.Si dan Devy Angga Gunantar, S.Pd, M.Hum melakukan pengabdian masyarakat melalui pelatihan, penhyuluhan tentang pembuatan jamu beras kencur dan variannya, jamu kunyit asam dan variannya, serta pengenalan istilah-istilah umum dalam Bahasa Inggris pada pembuatan jamu kepada siswa-siswi PKBM Anugrah Bangsa Semarang dilaksanakan di Jl. Klentengsari I No.3, Tembalang, Kota Semarang pada 19 Agustus 2022 lalu.
Menurut Nani Cahyati bahwa jamu yang saat ini populer, dapat disajikan dalam bentuk minuman tradisional asli, atau menyajikan baik rasa maupun tampilannya seperti moctail, es krim, welcome drink, dan sebagai dessert.
“Saat ini jamu dan olahannya dapat dipasarkan sebagai hasil kegiatan wirausaha untuk memasok katering, resto, hotel untuk berbagai kegiatan dan dapat disajikan dalam bentuk minuman tradisional, atau mengendalikan baik rasa maupun bentuk penyajiannya moctail, es krim, welcome drink, dan sebagai makanan penutup ,” tulisnya.
Nani menambahkan PKBM Anugrah Bangsa Semarang memiliki kurikulum lokal dalam pembelajarannya mengenai Integrated Ecofarming, di mana gambaran potensi sumber daya alam dari aspek pertanian yang diwujudkan dalam industri pangan dan kegiatan turunannya, salah satunya adalah kewirausahaan. Mata pelajaran yang diberikan pada siswa-siswi jurusan IPA dan IPS, dan selalu membutuhkan informasi terkini mengenai potensi bahan pangan yang dapat diolah sendiri untuk kemudian dapat diperjualbelikan.
Oleh karena itu, siswa-siswi di PKBM Anugrah Bangsa Semarang adalah sasaran yang tepat untuk diberi penyuluhan, keterampilan dan pelatihan tentang pengolahan jamu. Kegiatan pengenalan dan pelatihan/praktek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang dasar pengolahannya, faktor yang mempengaruhi keamanan secara mikrobiologis untuk menjamin kebersihan produk jamu dan pengenalan jamu yang tepat agar informasi khasiatnya dapat dibaca oleh konsumen lokal, nasional, dan internasional.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan di PKBM Anugrah Bangsa Semarang dengan jumlah peserta 14 orang siswa didampingi oleh Kepala Sekolah, dan 2 tutor/guru. Pelaksanaan kegiatan melalui penyuluhan dan demo. Materi yang disampaikan juga berkaitan dengan pembelajaran mata pelajaran Kewirausahaan yang sesuai dengan kurikulum lokal mengenai pangan di PKBM Anugrah Bangsa. Penyampaian materi disesuaikan dengan kurikulum lokal kegiatan dari PKBM Anugrah Bangsa, yaitu “Pertanian terintegrasi berwawasan lingkungan (Interated Ecofarming) yang menggambarkan krisis pangan, dan kekuatan suber daya alam dari aspek pertanian salah satunya mengenai industri pangan dan kegiatan turunannya.
Kegiatan PKM ini dimulai dengan penjelasan mengenai penggunaan rempah, manfaatnya dalam pembuatan jamu tradisional dan potensi jamu tradisional sebagai welcome drink. Dasar pembuatan jamu juga akan diperkenalkan, yaitu dengan demo pembuatan jamu beras kencur. Beberapa variasi persiapan dan pemasakannya disampaikan, dan tentunya menghasilkan produk jamu dengan rasa yang khas dan berbeda antara produsen yang satu dengan yang lain. Pengetahuan tentang bahan baku rempah ditinjau dari aspek mikrobiologis dan penanganannya merupakan hal yang sangat penting pula karena mendukung kebersihan produk dan potensi penyakit bawaan makanan yang ditimbulkannya. Hal ini perlu disampaikan kepada siswa sejak awal agar tumbuh sikap dan kebiasaan mengolah bahan makanan dengan memperhatikan sanitasi sekaligus motivasi untuk selalu menjaga kualitas produk dan kesadaran akan bahayanya keracunan makanan. Produk jamu dan isu peningkatan imunitas dan menjaga kesehatan yang akan dibawa ke ranah internasional perlu dikomunikasikan dengan baik. Sehingga dalam kegiatan PKM ini akan diperkenalkan latihan sederhana untuk mendeskripsikan produk jamu dalam Bahasa Inggris.
Pada akhir kegiatan PKM ini siswa-siswi PKBM Anugrah Bangsa menjadi lebih memahami bahwa jamu sebagai salah satu warisan budaya Indonesia mampu dikembangkan menjadi produk yang lebih sesuai dengan gaya hidup dewasa ini, dengan berbagai variasi penyajiannya. Penyajian yang lebih inovatif membuat jamu menjadi salah satu yang dipilih sebagai minuman selamat datang.
Siswa-siswi juga lebih memahami bahwa jamu sangat berpotensi untuk disajikan di berbagai kegiatan lokal, nasional, bahkan internasional. Oleh sebab itu mulai mengenal istilah Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang berkaitan tentang jamu menjadi salah satu keharusan agar siswa-siswi dapat terlibat langsung dalam seluruh kegiatan mengenai jamu.