Kemahasiswaan
IMAKEN USM Adakan Pelantikan Pengurus
KENDAL – Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) Universitas Semarang (USM) mengadakan pelantikan pengurus IMAKEN USM periode 2022/2023, seminar dan sekaligus rapat kerja di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Kendal Universitas Semarang, tamu undangan yang meliputi dari perwakilan Ikatan Mahasiswa Kendal cabang seluruh universitas di Indonesia dan ketua ikatan mahasiswa Kendal Pusat beserta Ketua DPRD Kabupaten Kendal.
Dalam sambutannya demisioner Ketua IMAKEN USM mengatakan, pemimpin yang hebat dilihat saat berhasil melahirkan regenerasi selanjutnya yang lebih hebat darinya.
“Pemimpin yang hebat bukan dinilai dari prestasi pada masa kepemimpinannya, tapi bisa dilihat saat ia berhasil melahirkan regenerasi selanjutnya yang lebih hebat darinya,” ungkapnya.
“Jadilah seorang pemimpin yang mengayomi, menyayangi, dan menghargai serta terus lakukan inovasi dan kolaborasi dengan saling bersinergi untuk membangun negeri,” imbuhnya.
“Satukan barisan eratkan persaudaraan. Dzikir, fikir, dan amal salih,” ujarnya.
Salam pergerakan!!!
Setelah kegiatan pelantikan pengurus periode 2022/2023 dilanjutkan kegiatan Seminar yang dengan tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa Dalam Membangun Daerah” yang diisi oleh ketua DPRD Kabupaten Kendal H Muhammad Makmun SHI dan mahasiswa berprestasi UGM Daniel Galih Irfan Yoga Aditama SFil MA.
Fikri Kurniawan seorang mahasiwa USM sekaligus moderator mengatakan, sebagai mahasiswa harus bisa ikut berpartisipasi dalam mengoptimalkan pembangunan daerah.
“Sebagai mahasiswa kita harus bisa ikut berpartisipasi dalam mengoptimalkan pembangunan daerah terutama daerah Kendal, karena peran mahasiswa itu sangat penting dan dibutuhkan dalam upaya pembangunan daerah, sebagai mahasiswa kita juga harus kritis terhadap kondisi sekitar bukan hanya diam tanpa pergerakan,” pungkas Fikri.
Sebelum memulai mengisi seminar, Daniel Galih Irfan Yoga Aditama SFil MA. Atau yang akrab disapa kak Daniel ini, memberikan petuah kepada para mahasiswa. Ketika akan menuntut ilmu dan menemui orang-orang baru, biasanya akan mengosongkan gelas terlebih dahulu.
Maksudnya dari kalimat tersebut yaitu, mengosongkan pikiran kita agar mudah menerima dan fokus terhadap apa yang disampaikan.
“Ketika saya menjadi mahasiswa, saya menanamkan kata-kata dari tan malaka yaitu : bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali,” ujar Daniel.
Dalam menyampaikan materi seminar ini, kak daniel membahas tentang Fungsi dan Peran Mahasiswa. Pertama, Agent of Change yaitu meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang ada, misal korupsi, kemiskinan, kelaparan dan sebagainya.
Serta memberikan solusi dengan memformulasikan ide dan gagasan agar dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Yang kedua, Social Control dengan meningkatkan kepedulian sosial, dan Sumbangsih.
Yaitu mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, teori dan ilmu yang didapatkan harus diamalkan dikehidupan sosial sesuai norma dan nilai yang berlaku serta mencetuskan ide, diskusi, gagasan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak, tidak hanya melalui demonstrasi.
Akan tetapi juga dapat dilakukan dengan pengabdian di masyarakat sebagai seorang agent of change. Yang ketiga, IRON STOCK : Generasi Unggul yaitu menjadi mahasiswa berarti mengemban amanah besar, hanya mahasiswalah manusia yang bergelar “maha”.
Yang keempat MORAL FORCE yaitu tauladan yang baik bagi masyarakat ialah setinggi apapun ilmu kita, tidak boleh melawan dan durhaka terhadap orang tua.
Hal ini juga dapat diaplikasikan dengan peran menjadi contoh di masyarakat, menjadi insan yang paripurna. Serta selalu lapar dan haus yang maksudnya mahasiswa khususnya IMAKEN USM harus berani keluar dari zona nyaman, berpikir out of the box, bahkan without the box.
Keluarlah dan carilah pengalaman, ilmu, pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas diri sebagai manusia.
Kak Daniel juga menambahkan, ada 2 logika mahasiswa dalam membantu menyelaraskan antara pemerintah dan masyarakat yaitu Logika Top-Down yang artinya Pemerintah menjadi pembuat kebijakan (subjek), Masyarakat hanya menjadi objek dari kebijakan.
Dan Logika Buttom-up yang artinya masyarakat menjadi subjek yang aktif dalam memberikan ide gagasan kebijakan, sementara mahasiwa menjadi intermediary, untuk memberikan masukan dan kritik terhadap kebijakan yang akan dan sedang diterapkan oleh pemerintah. Objeknya adalah kebijakan dan penyelenggara kebijakan.
Dalam akhir mengisi seminar kak daniel memberi pesan kepada seluruh mahasiswa kita harus mengetahui apa peran mahasiswa yang seharusnya.
”Kita harus mengetahui apa yang ada pada diri kita terlebih dahulu, lalu kita harus mengetahui apa peran mahasiswa yang seharusnya setelah itu kita bisa memahami peran kita terhadap daerah”.
Selain itu mahasiswa berprestasi UGM ini juga memberikan masukan kepada seluruh mahasiswa untuk memulai gemar membaca, dan memberikan rekomendasi buku yang wajib dibaca untuk para mahasiswa dalam meningkatkan jiwa kepekaan terhadap sekitar yaitu 1. Catatan Seorang Demonstran , 2. Pulang karya Laela Keduri.