Persiapkan Hadapi Industri 5.0, USM Jalin Kerjasama Dengan UTeM Malaysia
SEMARANG- Universitas Semarang (USM) melalui Internatinal Office (IO) Menjalin Kerjasama dengan Universitas Teknikal Malaysia Melaka. Kerjasama dilakukan dengan Penandatanganan Surat Kerjasama antara Rektor USM, Andy Kridasusila SE MM dengan Prof Dr Juhaini Binti Jabar, Dekan Faculty Of Management Technology And Technopreneurship di Gedung V Lantai 6 (13/12).
Ketua International Office, Devy Angga Gunantar SPd Mhum, mengaku kegiatan ini dinilai sebagai bentuk internasionalisasi perguruan tinggi untuk persiapan akreditasi, mempersiapkan diri dalam menghadapi 5.0.
“Kita menjalin kerjasama dengan UTeM, tentunya akan dilakukan implementasi lebih lanjut terkait dengan penelitian, pengabdian, pertukaran staf dosen dan termasuk mahasiswa” ujarnya.
Kebetulan narasumber kita hadirkan adalah pakar di bidang ekonomi dan teknologi, sementara saat ini di UTeM Malaysia juga telah memasuki 5.0 jadi sudah ada bekal dalam mempersipkan.
“Kedepannya kolaborasi penelitian antara Manajemen USM dengan UTeM karena ada beberapa penelitian yang berkembang kearah tersebut” imbuhnya.
Sebagai bentuk upaya mempersiapkan mahasiswa USM menghadapai Revolusi Industri 5.0 juga digelar Seminar yang bertajuk, “Economic Towards Industry 5.0” yang diikuti 200 lebih mahasiswa Fakultas Ekonomi USM.
Dalam Kegiatan yang dimoderatori Dini Anggreini SS MHum ini menghadirkan narasumber yang expert di bidang ekonomi, Prof Dr Juhaini Binti Jabar, Dekan Faculty Of Management Technology And Technopreneurship dan Dr Siti Nor BayaBinti Yahaya dari Universitas Teknikal Malaysia Melaka.
Prof Juhaini memberi pandangan dalam menghadapi fenomena Revolusi Industri 5.0 mahasiswa harus memiliki kesadaran dalam berwirausaha, “Karena Industry 5.0 terjadi ketika anda mengizinkan pelanggan untuk menyesuaikan apa yang mereka inginkan” ujarnya.
Dalam ulasannya juga dikenalkan dengan konsep A-I-U-E-O. Awaranes, Encourage, Inculcate, Open Own Business dan Ultimate Entrepreneur. “Kesadaran menjadi pengusaha adalah sangat penting karena mahasiswa didorong untuk menjadi pencipta pekerjaan daripada pencari kerja setelah lulus” tuturnya.
Sementara Dr No Baya menekankan akan pentingnya untuk meningkatkan skill, meng-up grade skill mahasiswa sehingga dapat bersaing di era kemajuan teknologi.