Kampus
Prof Ira Kusumawaty Perdalam Pengetahuan di Magister Psikologi USM
SEMARANG – Prof Dr Ira Kusumawaty SKp MKes MPH menjadi salah satu sosok inspiratif pada acara Wisuda ke-71 Universitas Semarang di Auditorium Ir Widjatmoko, pada Selasa 25 Februari 2025.
Sebagai seorang profesor di bidang keperawatan jiwa, Prof Ira kini resmi menyandang gelar Magister Psikologi dari USM, sebuah langkah akademik yang menunjukkan semangat pembelajaran tanpa batas.
Dalam wawancara eksklusif, Prof Ira mengungkapkan bahwa keputusan untuk melanjutkan studi S2 di bidang Psikologi bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan sebuah upaya untuk memperdalam pemahaman dan memperluas kontribusi dalam dunia kesehatan mental.
“Sebagai akademisi di bidang keperawatan jiwa, saya menyadari bahwa memahami aspek psikologi akan memberikan pendekatan yang lebih komprehensif dalam menangani pasien. Psikologi dan keperawatan jiwa saling melengkapi, terutama dalam memahami aspek kognitif, emosional, dan perilaku individu,” ungkapnya.
Menurutnya, integrasi antara dua disiplin ilmu ini membuka peluang bagi metode terapi yang lebih efektif, manajemen stres yang lebih baik, serta intervensi yang lebih berdampak dalam praktik klinis. Selain itu, pemahaman psikologi yang lebih dalam juga mendukung pengajaran, penelitian, dan pengembangan kurikulum yang lebih relevan di bidang keperawatan jiwa.
Bukan tanpa alasan Prof Ira memilih Universitas Semarang sebagai tempatnya menempuh studi Magister Psikologi. Ia melihat USM sebagai institusi dengan program magister yang unggul, tenaga pengajar yang kompeten, serta kurikulum yang relevan dengan kebutuhan profesional di bidang kesehatan mental.
“Saya tertarik dengan pendekatan aplikatif dan interdisipliner yang diterapkan di USM. Program ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga bagaimana teori tersebut dapat diterapkan dalam dunia nyata, terutama dalam konteks kesehatan mental dan keperawatan jiwa,” jelasnya.
Selain itu, faktor lokasi yang strategis dan lingkungan akademik yang kondusif juga menjadi pertimbangannya.
“Saya membutuhkan institusi yang memungkinkan saya tetap menjalankan aktivitas profesional sambil menyelesaikan studi saya. USM menawarkan fleksibilitas yang saya butuhkan,” tambahnya.
Menjalani studi magister di tengah kesibukan sebagai akademisi dan profesional tentu bukan perkara mudah. Prof Ira mengakui bahwa membagi waktu antara perkuliahan, mengajar, dan tanggung jawab profesional lainnya menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan manajemen waktu yang baik, ia mampu menjalani semuanya dengan optimal.
“Saya menerapkan teknik time-blocking dan menggunakan kalender digital untuk memastikan setiap tugas dan tanggung jawab dapat terselesaikan tepat waktu. Selain itu, adanya materi digital dari perkuliahan membantu saya belajar secara fleksibel di sela-sela kesibukan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, interaksi dengan dosen dan mahasiswa dari berbagai latar belakang juga menjadi pengalaman berharga baginya.
“Diskusi yang terjadi di kelas membuka wawasan baru dan memberi saya perspektif yang lebih luas dalam memahami berbagai fenomena psikologis,” tambahnya.
Sebagai seseorang yang telah menempuh perjalanan akademik panjang, Prof Ira juga berbagi pesan bagi mereka yang masih ragu untuk melanjutkan studi.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Jangan pernah berpikir bahwa sudah terlambat untuk belajar. Tantangan pasti ada, tetapi dengan komitmen dan manajemen waktu yang baik, semua bisa dijalani,” pesannya.
Ia menegaskan bahwa ilmu selalu berkembang, dan untuk tetap relevan di dunia profesional, seseorang harus terus belajar dan memperbarui pemahamannya.
“Lingkungan akademik yang positif juga berperan penting dalam keberhasilan studi. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari dosen, teman, dan keluarga,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komunitas akademik USM, Prof Ira juga memiliki harapan besar terhadap perkembangan program Magister Psikologi ke depan. Menurutnya, program ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, terutama dalam aspek penelitian dan kolaborasi interdisipliner.
“Saya berharap program ini dapat semakin memperkuat sinergi antara psikologi, keperawatan, kedokteran, dan pendidikan, sehingga menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata,” harapnya.
Selain itu, ia juga mendorong penguatan fasilitas digital, peningkatan akses jurnal internasional, serta kerja sama dengan institusi nasional dan internasional untuk program magang dan pertukaran mahasiswa.
“Blended learning yang diterapkan saat ini sangat membantu mahasiswa yang juga bekerja. Saya berharap fleksibilitas ini tetap dipertahankan agar semakin banyak profesional yang bisa melanjutkan studi di sini,” tambahnya.
Perjalanan akademik Prof. Ira Kusumawaty adalah bukti nyata bahwa belajar tidak memiliki batas usia atau profesi. Meski telah menyandang gelar profesor, ia tetap bertekad untuk terus menggali ilmu demi memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia kesehatan mental.
Wisuda USM ke-71 bukan hanya menjadi ajang perayaan akademik bagi Prof. Ira, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah berhenti belajar. Dengan semangat yang sama, ia berharap lebih banyak profesional di berbagai bidang yang berani mengambil langkah untuk terus berkembang, tanpa terhalang oleh usia atau kesibukan.
“Tak ada waktu yang benar-benar sempurna untuk belajar. Yang terpenting adalah berani memulai,” pungkasnya.