Lensa Kampus
Siswa MA Miftahussalam Laksanakan Study Tour dan Zarkasi di Pulau Dewata Bali
DEMAK – Pulau Dewata Bali adalah pilihan terbaik untuk study tour karena memiliki keindahan alam, keanekaragaman budaya, dan destinasi edukatif yang lengkap. Selain sebagai tempat liburan, Bali menawarkan pengalaman belajar yang unik dan berharga bagi siswa. Dari kegiatan budaya hingga petualangan di alam terbuka, study tour di Bali bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan penuh ilmu.
Selain itu, Bali juga dikenal sebagai tempat yang ramah bagi wisatawan. Penduduk lokal yang ramah dan lingkungan yang aman menjadikan Bali destinasi ideal bagi siswa yang ingin melakukan study tour. Budaya yang terbuka terhadap keberagaman dan keramahan masyarakat lokal membuat siswa bisa merasa nyaman saat berinteraksi dan belajar di Bali.
Sebagaimana yang dilakukan peserta didik dari MA Miftahussalam yang melaksanakan penelitian di Pulau Dewata Bali selama 5 hari sejak 1 – 5 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik khususnya kelas XI sejumlah 108 siswa dan didampingi oleh 11 Dewan Guru.
Beberapa lokasi wisata yang dikunjungi untuk diteliti antara lain Bloom Garden, Bedugul, Joger, Desa Tradisional Panglipuran, Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Pantai Kuta dan tempat peribadatan lima agama, Puja Mandala. Ada juga kesenian Tarian Kecak yang juga diteliti siswa.
Tidak hanya mengunjungi tempat wisata, rombongan MA Miftahussalam juga melakukan kegiatan Ziarah ke kompleks pemakaman Syeikh Abdul Qodir Muhammad atau The Kwan Lie. Sebelumnya, mereka juga berziarah ke makam Sunan Kalijaga Demak dan kompleks pemakaman KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Jombang pada hari pertama perjalanan.
Kepala MA Miftahussalam, Parsidi mengatakan kunjungan ke Bali dalam rangka study tour bukan sekadar berlibur di pantai. Lebih dari itu, kegiatan ini menghadirkan pengalaman belajar yang komprehensif dan mendalam bagi para peserta didik. Mereka akan melakukan penelitian dan menyusun laporan dalam bentuk karya ilmiah.
“Kegiatan pembelajaran tidak harus di dalam kelas saja, dengan melakukan kunjungan ke suatu tempat dapat memberikan pengalaman yang berkesan. Namun, kunjungan tidak sekadar duduk-duduk dan melihat pemandangan alamnya saja. Agar lebih bermakna perjalanannya, maka perlu adanya kegiatan penelitian yang selanjutnya akan dijadikan sebuah karya siswa, karya ilmiah. Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas 12”, ujarnya.
“Anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal maupun pengunjung disana (Bali) untuk mengambil data-data yang diperlukan. Dengan demikian, kegiatan Study Tour ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh siswa”, sambung pria yang juga sekretaris YPI Miftahussalam.
Lebih lanjut Parsidi juga mengungkapkan untuk mendapatkan keberkahan dan kelancaran selama perjalanan juga melaksanakan kegiatan Ziarah Wali sebagai bagian dari tradisi madrasah. Sekaligus kita berdoa untuk kesuksesan PPDB tahun ini, pungkasnya.