Fakultas
Tim PkM FE USM Gelar Sosialiasi Investasi Emas pada Guru SD dan SMP Kuncup Melati, Semarang
SEMARANG – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (FE USM) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan Tema “Investasi Emas Nggak Ada Matinya!”, pada Senin, 20 Juni 2022, di SD dan SMP Kuncup Melati, Semarang.
Tim PkM FE USM tersebut terdiri dari Maria Augustine Graciafernandy ST SM MT MM, Erlina Dewi Endah Amaliyah SST MM, Eko Usriyono SE MM CFP, dan Masine Slahanti SE MM.
Ketua PkM FE USM Maria Augustine Graciafernandy ST SM MT MM mengatakan sasaran kegiatan ini adalah para guru. Sebab, para guru ini memiliki tingkat pengetahuan dan kemauan belajar yang tinggi.
“Bahwa sasaran kegiatan ini adalah para guru. Sebab, para guru ini memiliki tingkat pengetahuan dan kemauan belajar yang tinggi. Selain itu, guru juga mahir menjelaskan. Sehingga setelah mereka memahami tentang investasi emas, diharapkan para guru ini nantinya juga mampu mengajarkan tentang investasi emas kepada orang-orang di sekitar mereka. Selain itu, tim pengabdian kepada masyarakat juga bekerjasama dengan PT. Pegadaian untuk memberikan financial education yang lebih rinci mengenai investasi emas,” ucap Maria.
Maria Augustine Graciafernandy ST SM MT MM menjelaskan, financial education sangat penting dilakukan agar seseorang mampu menentukan investasi apa yang tepat dan sesuai dengan kemampuan keuangan mereka sehingga mampu mencapai merdeka finansial. Merdeka finansial adalah kondisi seseorang dimana ia memiliki tabungan, investasi, uang tunai, dana darurat, bahkan dana pensiun yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari.
“Dengan financial education diharapkan masyarakat dapat terhindar dari investasi bodong yang semakin marak beredar. Serta menepis anggapan bahwa investasi memerlukan modal yang besar. Salah satu cara yang paling mudah dan murah untuk meraih merdeka finansial adalah dengan investasi emas,” jelas Maria.
Kemudian, Eko Usriyono mengatakan Investasi itu tidak dilakukan ketika ada uang sisa setelah semua kebutuhan terpenuhi.
“Investasi itu tidak dilakukan ketika ada uang sisa setelah semua kebutuhan terpenuhi. Tetapi, investasi itu seharusnya dianggarkan sebesar 10-20% dari pendapatan”, ucap Eko.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP Kuncup Melati, Amita Budhiyani, SPd B mengatakan pengetahuan tentang investasi merupakan hal yang perlu dipelajari, agar menambah pengetahuan bagi para guru, dan semoga bisa bermanfaat.
“Menurut saya kegiatan ini sangat baik karena dapat menambah pengetahuan tentang investasi terutama investasi emas. Saya berharap supaya pengetahuan ini dapat dipraktekkan serta bermanfaat bagi bapak ibu guru,” ungkap Amita.