Kampus
USM Buka Klinik 24 Jam, Mahasiswa Gratis Ranap Inap
SEMARANG – Dalam rangka memperingati Lustrum 7 atau Dies Natalis Ke-35, Universitas Semarang (USM) membuka Klinik 24 jam dan mahasiswa USM jika sakit bisa periksa dokter dan rawat inap secara gratis.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor USM Dr Suapri MT saat memberikan sambutan pada acara “Grand Opening Klinik 24 Jam USM Jaya” pada Selasa, 19 Juli 2022 di Kampus USM Jalan Soekarno Hatta Semarang.
Pembukaan klinik 24 jam ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara USM dan PT Kimia Farma Diagnostika.
Menurutnya Dr Supari pada usia USM yang ke-35 tahun ini, USM sejak awal dihadirkan untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menyiapkan generasi kedepan. Salah satu dasarnya ialah kesehatan, jika kita sehat maka akan belajar dengan baik. USM dibawah naungan Yayasan Alumni UNDIP memberikan fasilitas kesehatan kepada mahasiswa dan masyarakat dengan rawat inap 24 jam.
“Semoga dengan hadirnya Klinik 24 Jam USM Jaya ini dapat meningkatkan kenyamanan bagi semua kalangan, khususnya mahasiswa dalam kegiatan belajar, para pegawai USM, serta masyarakat sekitar. Sehingga dari kenyamanan tersebut dapat menimbulkan kreatifitas untuk menghadapi semua tantangan dan melewati semua hambatan untuk menuju kesejahteraan kita semua, menciptakan Kota Semarang semakin hebat dan USM semakin jaya,” harap Supari dalam sambutannya.
Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Semarang Dr Hendrar Prihadi SE MM, Ketua Pembina Yayasan Alumni UNDIP Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Ketua Pengurus Yayasan Alumni UNDIP Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, Anggota Pembina Yayasan Alumni UNDIP Ir Soeharsojo IPU, Wakil Rektor III Dr Muhammad Junaidi SHi MH.
Selian itu hadir juga Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Ardhy Nugrahanto Wokas MSc PH MSc HM PhD DIC MCSO, Direktur Operasional PT Kimia Farma Diagnostika Apt Winastanto Wibowo SFarm, Dokter Klinik Apotek Kimia Farma Unggul Jateng I dr Elang Sumambar, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Semarang dr Sigid Kirana Lintang Bhima Sp FM(K).
Klinik USM memiliki fasilitas yang komplit, mulai dari dokter umum, dokter gigi hingga rawat inap yang beroperasi 24 jam. Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut perjanjian kerja sama antara PT Kimia Farma Diagnostika dengan Universitas Semarang yang terjadi pada saat memperingati Lustrum Ke-7 pada 22 Juni 2022 lalu.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendri mengatakan, jumlah tempat tidur di rumah sakit terdapat 1,4 per 1.000 penduduk, lebih tinggi dari tahun lalu berada pada angkat 1,2. Hal ini berarti sudah diatas standar WHO. Di seluruh Indonesia terdapat dua provinsi yang belum memenuhi standar WHO yaitu Provinsi NTT dan NTB.
Dari data tersebut, Kota Semarang sudah bagus dan sesuai standar WHO sehingga diharapkan masyarakat Kota Semarang dapat menikmati fasilitas kesehatan yang lebih baik dan kita harus optimis.
“Semoga USM semakin Jaya, mahasiswa semakin sehat, masyarakat juga ikut sehat, serta Kota Semarang semakin hebat,” harap Hendi.
Pada penghujung acara, Hendi menandatangani prasasti Klinik 24 Jam USM Jaya dan pemotongan pita sebagai tanda dibukanya Klinik USM Jaya secara resmi. Serta, dilanjutkan untuk melihat fasilitas dan ruangan klinik, dan ditutup dengan penampilan Tari Ronggeng Rahayu oleh UKM Seni Tari USM.
Sementara Prof Sudharto menambahkan dari re-branding Klinik USM menjadi Klinik 24 Jam USM Jaya yang berarti beroperasi selama 24 jam, semoga dapat bermanfaat bagi warga kampus serta masyarakat sekitar, demi menyongsong masa depan Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Ia mengatakan, klinik dan apotek USM sudah berdiri sekitar 2 tahun, namun belum digunakan secara maksimal. Setelah dikomunikasikan dengan PT Kimia Farma Diagnostika, maka berdirilah klinik dan apotek yang baru.
Menurut Sudharto, komitmen dari PT Kimia Farma Diagnostika sangat luar biasa, hal ini terbukti dengan jam opersional selama 24 jam serta memilki dokter-dokter yang profesional.
“Terkait dengan lingkungan kami juga melarang semua pihak untuk menebang pohon di area kampus USM karena pohon sangat berkonstribusi pada kesehatan yaitu menyerap karbordioksida, bahkan kami anjurkan untuk menambah tanaman di area kampus” tambahnya.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika dr Ardhy Nugrahanto Wokas menyatakan, perjalanan kolaborasi ini tidak mudah, maka perlu kesepahaman, komitmen, sevisi dan semisi tentang pentingnya fasilitas kesehatan.
Banyak sekali sekolah tinggi di Indonesia yang memiliki fasilitas kesehatan, namun belum sevisi dan semisi, hal ini perlu terkait pelayanan konret yang sesuai kebutuhan kondisi masyarakat. Maka, peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus ada dan bisa terlibat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kesehatan pada masyarakat.
Menurutnya, universitas sudah tidak lagi bertujuan hanya untuk mencetak lulusan, tetapi harus memberikan kemanfaatan yang konkret yang manfaat tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“Oleh karena itu, dari kerja sama ini PT Kimia Farma Diagnostika berkomitmen tidak hanya memberikan fasilitas yang bagus, namun juga memberikan pelayanan, obat, laboratorium serta tenaga kesehatan yang terbaik. Sehingga masyarakat mendapatkan layanan yang terbaik,” ungkap Ardhy.
“Komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting. Dalam kerja sama pastinya terdapat hambatan atau trubulensi, maka dibutuhkan komunikasi yang baik sehingga sinergitas ini dapat memberikan suatu manfaat yang besar bagi masyarakat,” imbuhnya.